Soloraya
Sabtu, 15 Agustus 2015 - 18:30 WIB

PILKADA BOYOLALI : Seno Kusumo Akui Sulit Rangkul Partai Golkar Kubu Fuadi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seno Kusumo (JIBI/SOLOPOS/Yus Mei Sawitri)

Pilkada Boyolali, Kegagalan menarik Partai Golkar kubu Fuadi telah terjadi sejak 10 tahun lalu.

Solopos.com, BOYOLALI–Tokoh PDIP Boyolali, Seno Kusumoharjo, mengakui sulit merangkul Partai Golkar Boyolali dibawah kepengurusan Ketua DPD kubu Aburizal Bakrie (ARB), Fuadi.

Advertisement

“Selama sepuluh tahun berusaha mengajak kerja sama Pak Fuadi sulitnya bukan main,” kata Seno Kusumo, saat berbicara mengenai hubungan PDIP dan Partai Golkar di sela-sela Halalbihalal Partai Golkar kepengurusan Sutomo (kubu Agung Laksono), yang diselenggarakan di Gedung PKPN Boyolali, Sabtu (15/8/2015).

Seperti diketahui, selama masa pemerintahan Seno Samodro, Partai Golkar di bawah kepemimpinan Fuadi lebih sering menempatkan diri sebagai partai oposisi. Menjelang pilkada tahun ini, komunikasi kedua partai seolah tak pernah terjalin saat Fuadi memilih mengamankan rekomendasi DPP Golkar untuk mengusung pasangan Agus Purmanto-Sugiyarto. Sayangnya, Fuadi gagal ikut mengusung pasangan Agus-Sugiyarto karena tidak ada kesepakatan dengan Golkar kubu AL, Sutomo.

Seno Kusumoharjo mengapresiasi Ketua DPD Golkar Boyolali kubu AL, Sutomo, yang akhirnya bersedia memberikan dukungan untuk pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diusung PDIP, Seno Samodro-Said Hidayat. “Untuk Pilkada Boyolali 2015, Pak Tomo sudah cerdas karena mau ikut pasangan Seno-Said yang sudah jelas-jelas menang. Calon wis genah kalah kok jik didukung,” sindir dia.

Advertisement

Seno Kusumo bahkan sampai berharap dualisme kepemimpinan di tubuh Partai Golkar segera berakhir sehingga Sutomo bisa memperkuat konsolidasi sampai ke pelosok daerah. Setidaknya, dalam pemilu legislatif 2019 PDIP bisa mendapatkan lawan main yang seimbang. Menurut Seno Kusumo, sehebat-hebatnya Ketua DPC PDIP Boyolali, S.Paryanto, kalau tidak punya lawan yang seimbang tidak akan ada artinya.

“Jadi pemilu legislatif setidaknya Golkar bisa menambah kursi, nggak hanya enam seperti sekarang ini. Golkar itu pantasnya dapat kursi lebih dari sepuluh, asal akur saja sama PDIP.”Lewat kepengurusan kubu Sutomo, Seno Kusumo berharap PDIP dan Golkar bisa terus bekerja sama bahkan sampai Pilkada 2020.  “Kami memilih merangkul kubu Sutomo karena Menteri Hukum dan HAM mengesahkan kepengurusan Golkar kubu AL.”

Sementara itu, Sutomo dalam kesempatan yang sama juga mengatakan siap terus bersama PDIP bahkan tidak menutup kemungkinan sampai Pilkada 2020. “Yang namanya politik kan tidak ada kawan yang abadi, atau tidak ada lawan abadi. Yang ada hanya kepentingan. Kalau di 2020 kami punya kepentingan yang sama, bisa jadi kami akan terus bersama sampai Pilkada 2020,” papar dia.

Advertisement

Fuadi tak memberikan banyak tanggapan terkait pernyataan Seno Kusumo. Fuadi hanya menilai pernyataan Seno Kusumo adalah kata-kata orang yang sombong dan takabur karena sudah berani memastikan kemenangan pasangan yang diusung.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif