Soloraya
Sabtu, 15 Agustus 2015 - 19:15 WIB

KONFLIK GOLKAR BOYOLALI : Dianggap Mencatut Jabatan Ketua DPD, Kubu Sutomo Dilaporkan Polisi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua DPD Golkar kubu Agung Laksono, Sutomo (paling kanan) duduk bersama calon wakil bupati yang diusung PDIP, Said Hidayat, dan tokoh PDIP Boyolali, Seno Kusumoharjo, di sela-sela halalbihalal Golkar Kepengurusan Sutomo, di Gedung PKPN Boyolali, Sabtu (15/8/2015). (JIBI/Solopos/Hijriyah Al Wakhidah)

Konflik Golkar Boyolali memasuki babak baru saat Ketua DPD Golkar kubu Aburizal Bakrie mempolisikan Ketua DPD kubu Agung Laksono.

Solopos.com, BOYOLALI—Konflik internal DPD Partai Golkar Boyolali kembali meruncing.
Ketua DPD Golkar Boyolali kubu Aburizal Bakrie (ARB), Fuadi, mempolisikan Ketua DPD Golkar kubu Agung Laksono (AL), Sutomo, atas tuduhan pencatutan jabatan ketua DPD.

Advertisement

Pelaporan bermula saat Sutomo bersikeras memberikan dukungan kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati dari PDIP, Seno Samodro-Said Hidayat. Agenda halalbihalal yang digelar kepengurusan Sutomo di Gedung PKPN Boyolali, Sabtu (15/4/2015), juga menghadirkan banyak tokoh PDIP termasuk, calon wakil bupati Said Hidayat. Padahal, rekomendasi dari DPP Golkar diberikan kepada pasangan Agus Purmanto-Sugiyarto.

Dari kegiatan halalbihalal ini, Fuadi menganggap kubu Sutomo telah melakukan penyimpangan dan pelanggaran sehingga Fuadi melaporkan kubu Sutomo ke Polres Boyolali, Kejaksaan Negeri (Kejari) Boyolali, dan Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Boyolali.

“Sutomo telah melakukan penyimpangan karena menggunakan logo dan stempel Partai Golkar dan pencatutan jabatan ketua DPD Golkar Boyolali pada surat undangan halalbihalal itu. Hal ini menyebabkan keresahan dan kebingunan di jajaran pengurus tingkat bawah,” kata Fuadi, kemarin. Dasar pelaporan adalah putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No.91/Pdt.G/2015/PN Jkt.Utr tahun 2015 tanggal 24 Juli 2015.

Advertisement

Menurut Fuadi, saat ini dia masih sah sebagai Ketua DPD Golkar Boyolali karena proses hukum konflik DPP Golkar belum selesai. “Kalau dia menulis Ketua DPD Golkar kubu Agung Laksono kami tidak akan mempersoalkan. Tetapi yang ini seolah-olah sudah tidak ada dualisme.”

Fuadi juga menyoal dukungan kepada Seno-Said yang dilakukan kepengurusan Sutomo termasuk oleh tiga pengurus kecamatan (PK). “Rekomendasi sudah jelas diberikan ke pasangan Agus-Sugiyarto. Tiga PK yang bergerak menggalang dukungan ke kubu PDIP sudah kami klarifikasi.” Tiga PK itu dari Boyolali Kota, Wonosegoro, dan Mojosongo. Satu PK menyatakan mundur dari Golkar kepengurusan kami. “Yang lainnya masih pikir-pikir,” tambah Sekretaris Golkar kubu Fuadi, Prijanto.

Menanggapi hal ini, Sutomo mengaku punya SK definitif hasil Musda yang diselenggarakan di Solo. “Kalau ada yang tidak senang dan tidak setuju wajar karena memang ini masih ada dualisme kepemimpinan. Kami berharap ini tidak lama-lama paling tidak September sudah ada islah dan Golkar bisa bersatu lagi.”

Advertisement

Sutomo juga siap menghadapi proses hukum terkait laporan kubu Fuadi ke aparat kepolisian. “Dilaporkan 1.000 kali sehari kami tetap eksis memimpin Golkar Boyolali, sesuai hasil mahkamah partai dan SK Menteri Hukum dan HAM, yang menyatakan Golkar kubu AL adalah yang sah.”

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif