Soloraya
Sabtu, 15 Agustus 2015 - 05:45 WIB

BBM BARU : Hari Pertama Penjualan Pertalite di Solo Masih Sepi

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Konsumen membeli bahan bakar pertalite di SPBU Gumulan, Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Jumat (14/8/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos/dok)

BBM baru pertalite di Solo masih sepi.

Solopos.com, SOLO — Hari pertama penjualan pertalite di Solo belum terlalu ramai. Hal ini dikarenakan masyarakat yang belum tahu mengenai penjualan bahan bakar minyak (BBM) dengan research octane number (RON) 90 ini. Meski begitu, Pertamina secara bertahap terus menambah jumlah SPBU yang menjual pertalite.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pabelan, Kartasura, antrean pembeli pertalite sangat lengang. Namun antrean panjang terjadi untuk membeli premium dan pertamax. Padahal banner dan umbul-umbul telah dipasang sebagai salah satu bentuk sosialisasi kepada masyarakat. Menurut petugas yang melayani penjualan pertalite, pembeli BBM jenis baru ini sedikit karena masih baru.

Namun Manager SPBU Pabelan, Sri Mulyani, menilai sebagai produk baru, pertalite cukup diminati masyarakat meski pembeli belum sebanyak pertamax yang harganya lebih mahal Rp1.150/liter. Dia mengatakan persiapan penjualan pertalite ini dilakukan sejak awal bulan setelah penunjukan oleh Pertamina. Tangki pendam yang digunakan untuk pertalite adalah tangki pendam yang sebelumnya untuk menampung solar. Pada tahap awal ini, pihaknya memesan pertalite sebanyak 16 kilo liter (KL)

“Ada dua nozzle berwarna putih yang disediakan untuk melayani masyarakat yang ingin membeli pertalite,” kata dia kepada Solopos.com, Jumat (14/8/2015).

Advertisement

General Manager (GM) PT Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV Jateng-DIY, Kusnendar, mengatakan rollout atau uji coba penjualan pertalite ini serentak dilakukan di 18 SPBU yang berada di 10 kabupaten/kota pada Jumat. Menurut dia, sejak peluncuran perdana pada 24 Juli di Jakarta dan Surabaya, tanggapan masyarakat positif dengan rata-rata penjualan 4,5 KL/hari. Oleh karena itu, dia mengaku optimis penjualan di Jateng-DIY akan positif.

External Relations Manager PT Pertamina MOR IV, Roberth M.V. Dumatubun, mengatakan animo masyarakat baik karena di berdasarkan evaluasi di beberapa lokasi bisa menjual 200 liter-400 liter pertalite selama dua jam. Menurut dia, hal tersebut terjadi karena sosialisasi dilakukan sejak lama. Selain itu, petugas di SPBU juga diminta untuk menawarkan pertalite kepada pembeli, terutama pembeli premium.

Meski begitu, dia mengaku tidak ingin menghilangkan premium tapi menawarkan dan memberi alternatif BBM yang sesuai dengan spesifikasi mesin. Dia mengatakan kendaraan keluaran baru dan premium biasanya membutuhkan BBM dengan RON minimal 90 yang memiliki kulitas lebih baik jika dibandingkan premium dengan RON 88.

Advertisement

“Rollout dilakukan selama dua bulan dan dalam jangka waktu itu akan ada evaluasi dan monitoring mengenai konsumsi dan animo masyarakat,” ujar Roberth saat dihubungi secara terpisah.

Dia mengaku saat ini bersiap untuk melakukan penjualan pertalite tahap II pada September nanti ditargetkan akan ada sekitar 62 SPBU yang menjual pertalite. Hingga akhir tahun, ditargetkan dari 748 SPBU di Jateng-DIY sekitar 140 SPBU-150 SPBU menjual BBM yang dijual dengan harga Rp8.400 ini. (Asiska Riviyastuti)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif