Soloraya
Jumat, 14 Agustus 2015 - 20:40 WIB

SANITASI LINGKUNGAN KARANGANYAR : Duh, 16.303 Keluarga BAB Sembarangan di Sungai

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kloset untuk jamban keluarga sehat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Sanitasi lingkungan Karanganyar, ada belasan ribu keluarga yang masih memanfaatkan sungai untuk BAB.

Solopos.com, KARANGANYAR–Sebanyak 16.303 keluarga dari total 257.903 keluarga di Bumi Intanpari rutin membuang air besar (BAB) sembarangan di sungai, kebun, serta saluran irigasi. Ada juga warga yang membuang air besar di jamban yang belum memiliki septic tank. Jamban-jamban tersebut masih menggunakan septic tank alami berupa sungai, saluran irigasi/drainase.

Advertisement

Informasi tersebut diperoleh Solopos.com di Dinas Kesehatan Karanganyar, Jumat (14/8/2015) siang. Perilaku membuang air besar sembarangan berpotensi mengancam kesehatan masyarakat sekitar. Wilayah yang penduduknya paling banyak BAB sembarangan yaitu Karanganyar kota dan Kebakkramat. Di Karanganyar, penduduk yang BAB sembarangan tercatat 3.011 keluarga.

Sedangkan di Kebakkramat, penduduk yang BAB sembarangan tercatat 2.561 keluarga. Sementara wilayah yang angka BAB sembarangannya paling sedikit yaitu Jumapolo dengan 13 keluarga.

Kepala Bidang (Kabid) P2PL Dinkes Karanganyar, Fatkul Munir saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya mengatakan data tersebut valid. Data diperbarui pada 5 Agustus 2015 oleh petugas sanitasi puskesmas.

Advertisement

“Pendataan dilakukan by name oleh petugas sanitasi puskesmas bekerja sama dengan perangkat dan kader desa. Proses tersebut dilakukan baru saja, sehingga datanya sangat valid,” kata dia.

Munir menjelaskan penyebab masih banyaknya warga yang belum memakai jamban bervariasi. Menurut dia faktor utama penyebannya yaitu kurangnya kesadaran masyarakat.

“Penyebab utamanya karena faktor kebiasaan yang sudah diwariskan turun temurun. Kesadaran masyarakat masih kurang. Faktor lainnya yaitu keterbatasan kondisi ekonomi warga,” ujar dia.

Advertisement

Terpisah, Ketua Komisi D DPRD Karanganyar, Endang Muryani mengaku sangat prihatin dengan masih banyaknya masyarakat yang belum mempunyai jamban. Dia mendesak Pemkab lebih serius dan menangani persoalan sanitasi lingkungan tersebut.
Menurut dia bidang kesehatan merupakan aspek pokok yang perlu penanganan serius Pemkab.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif