Soloraya
Jumat, 14 Agustus 2015 - 19:40 WIB

PENDAKIAN GUNUNG LAWU : SAR dan Perhutani Tak Batasi Pendaki Saat HUT Ke-70 RI

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PUNCAK LAWU

Pendakian Gunung Lawu, para pendaki tidak dibatasi untuk ke puncak Lawu.

Solopos.com, KARANGANYAR–Tim SAR, Anak Gunung Lawu (AGL), dan Perhutani tidak akan membatasi pendaki ke Gunung Lawu pada puncak HUT ke-70 Republik Indonesia (RI). Namun, mereka akan memeriksa logistik pendaki sehingga cukup saat melakukan pendakian.

Advertisement

Komandan Tim SAR Karanganyar, M. Abdullah, menuturkan hasil rapat koordinasi antara SARm AGL, dan Perhutani wilayah Lawu Utara tidak akan membatasi pendaki. Terutama saat puncak HUT ke-70 RI. Di sisi lain, Abdullah memprediksi pendaki akan meningkat 2%-5% atau 40-100 orang selama momentum memperingati HUT ke-70 RI.

“Pendaki pada momentum memperingati HUT RI meningkat. Tahun lalu sekitar 2.000 orang. Kami akan memeriksa logistik pendaki yang melalui jalur Cemoro Kandang, Cemoro Sewu, maupun jalur lain,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Jumat (14/8/2015).

Langkah itu dilakukan mengantisipasi pendaki hilang kontak dan kehabisan logistik. Abdullah mengungkapkan pendaki wajib melaporkan perbekalan di pos jalur pendakian. Mereka juga registrasi dan didampingi pemandu. “Persiapan fisik dan perlengkapan bertahan hidup juga penting. Cuaca bersahabat tetapi cuaca bisa berubah sewaktu-waktu. Petugas di pos pemberangkatan akan mengecek logistik,” ujar dia.

Advertisement

Sebanyak 10 anggota Tim SAR Karanganyar bersiaga di pos Cemoro Kandang dan tujuh anggota lainnya di jalur pendakian Tahura, Ngargoyoso selama momentum itu. Abdullah mengatakan upacara detik-detik proklamasi akan dilaksanakan di Telaga Kuning pada Senin (17/8/2015) pukul 07.00 WIB.

Sementara itu, Wakil Administratur Perhutani Surakarta, Joni Andarhadi, mengungkapkan akan menerjunkan sejumlah anggota di lokasi rawan setelah pendakian. Mereka menerjunkan polisi hutan (Polhut), lima Resort Pemangkuan Hutan (RPH), dan AGL. Dia juga berharap peran masyarakat.

“Waspadai kebakaran setelah selesai dan jalur sepi. Kemungkinan terdapat bara api yang masih menyala. Kami sudah berkoordinasi dengan masyarakat di Tawangmangu. Sekaligus latihan pengendalian kebakaran,” tutur dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif