Soloraya
Jumat, 14 Agustus 2015 - 04:40 WIB

KELANGKAAN DAGING SAPI : Karanganyar Klaim Populasi Sapi Cukup untuk 10 Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas jual-beli di Pasar Sapi Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (8/9/2014). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Kelangkaan daging sapi, Pemkab Karanganyar memastikan stok sapi di Bumi Intanpari cukup untuk 10 tahun

Solopos.com, KARANGANYAR–Gonjang-ganjing kelangkaan daging sapi di Ibu Kota dipastikan tidak akan terjadi di Bumi Intanpari. Betapa tidak, populasi sapi potong di Karanganyar diperhitungkan bisa untuk mencukupi kebutuhan warga hingga 122 bulan atau 10 tahun ke depan.

Advertisement

Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Karanganyar, populasi sapi saat ini sekitar 61.200 ekor.
Sapi-sapi tersebut tersebar merata di 15 wilayah kecamatan. Hanya Kecamatan Colomadu dan Tawangmangu yang populasi sapi potongnya terbilang rendah. Sedangkan rata-rata kebutuhan daging sapi warga Karanganyar hany 400-500 ekor sapi per bulan.

Artinya, bila rata-rata kebutuhan daging sapi per bulan tidak mengalami perubahan, populasi sapi bisa untuk mencukupi permintaan pasar hingga sedikitnya 10 tahun ke depan. Padahal bisa dipastikan jumlah populasi sapi potong terus mengalami peningkatan.

Kepala Disnakkan Karanganyar, Sumijarto saat ditemui Solopos.com di kantornya mengatakan persoalan kelangkaan daging sapi tidak terjadi di Bumi Intanpari. Persediaan dan harga daging sangat mencukupi.

Advertisement

“Kami surplus jumlah ternak sapi,” kata dia, Kamis (13/8/2015).

Sumijarto menjelaskan harga daging sapi saat ini Rp90.000-Rp100.000 per kilogram untuk kategori biasa. Sedangkan untuk daging sapi kualitas paling baik harganya Rp110.000 per kilogram. “Harganya masih wajar. Kami pastikan tidak ada gejolak,” sambung dia.

Sumijarto justru khawatir ada pedagang dari kota besar yang mencoba memborong sapi-sapi di Karanganyar. “Kami terus awasi kemungkinan adanya pedagang dari Jakarta yang mengambil sapi dari Karanganyar. Sampai saat ini masih belum terpantau,” ujar dia.

Advertisement

Pernyataan senada disampaikan Kabid Peternakan Disnakkan, Siti Shofiyah. Menurut dia wilayah yang paling banyak populasi sapi potong yaitu Mojogedang. Selain itu wilayah Gondangrejo, Jatiyoso, Jatipuro dan wilayah di sekitarnya.
Siti menerangkan sapi-sapi tersebut merupakan ternak warga setempat. Mayoritas pemilik sapi potong digolongkan sebagai peternak kelas gurem. Pasalnya mereka hanya memiliki satu hingga dua sapi. Mereka memelihara sapi juga sebagai pekerjaan sambilan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif