Sport
Kamis, 13 Agustus 2015 - 08:40 WIB

PIALA KEMERDEKAAN 2015 : Stadion Manahan Siap Sambut Piala Kemerdekaan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suporter Persis Solo Pasoepati saat beraksi di Stadion Manahan Solo. (JIBI/Solopos/Dok)

Piala Kemerdekaan 2015 akan digelar 15 Agustus 2015 mendatang. Stadion Manahan bersiap menyambut turnamen tersebut.

Solopos.com, SOLO – Stadion Manahan, Solo, memang belum resmi ditunjuk sebagai tempat penyelenggara upacara pembukaan Piala Kemerdekaan pada 15 Agustus 2015 mendatang. Meski demikian, bukan berarti stadion terbesar di Jawa Tengah (Jateng) itu minim persiapan untuk menyambut laga turnamen bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tersebut.

Advertisement

Sebagai tuan rumah penyisihan Grup C, Stadion Manahan mendapat jatah menggelar tujuh dari 15 laga. Oleh karenanya, sederet persiapan pun mulai dilakukan pihak pengelola agar stadion berkapasitas 25.000 penonton itu layak digunakan menggelar pertandingan, salah satunya adalah dengan mengintensifkan perawatan rumput.

“Untuk sekarang fokus kami dalam hal perawatan rumput. Untuk persiapannya, kami lakukan dengan melakukan pemotongan, pemupukan hingga penyiraman setiap dua kali sehari. Hal ini dilakukan supaya rumput di Manahan benar-benar layak saat digunakan nanti,” ujar Kepala UPTD Prasarana Olahraga Disdikpora Kota Solo, Heru Prayitno, saat dijumpai Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu (12/6/2015).

Heru mengaku perawatan rumput memang menjadi prioritas utama. Selain akan menggelar intensitas pertandingan yang padat, tujuh kali dalam 10 hari, banyak pemain yang mengeluhkan rumput di lapangan Stadion Manahan terlalu tebal. Hal itu pun membuat para pemain sulit untuk berlari di lapangan yang menggunakan perpaduan rumput dactylon cynodon dan Mrapen itu.

Advertisement

“Lapangan menjadi berat itu bisa karena dua alasan, rumput yang tebal atau pasir ladunya yang tercampur dengan debu letusan Gunung Kelud beberapa waktu lalu. Karena itu, kami akan undang ahlinya untuk melakukan pengecekan. Kalau rumput bisa kami atasi dengan perawatan, tapi kalau karena debu Gunung Kelud ya harus dibongkar,” tutur Heru.

Selain rumput, Heru mengaku persiapan Stadion Manahan juga difokuskan pada penerangan lampu. Beberapa lampu stadion mulai redup sehingga saat laga malam hari kurang maksimal. Terlebih lagi dari tujuh laga yang digelar di Stadion Manahan, kebanyakan dilangsungkan malam hari.

“Total ada empat laga penyisihan yang digelar malam hari. Kalau penerangannya tidak maksimal akan menggangu pertandingan. Praktis sebelum kick off nanti, permasalahan lampu sudah harus teratasi,” imbuh Heru. 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif