News
Kamis, 13 Agustus 2015 - 20:45 WIB

Pelatihan Jurnalistik di MAN Tegalrejo Melatih Siswa Berpikir Kritis

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru (Dok. JIBI/Harian Jogja)

Pelatihan Jurnalistik di MAN Tegalrejo menumbuhkan kecerdasan siswa di bidang tulis menulis dan melatih siswa berpikir kritis

Harianjogja.com, MAGELANG– Sebanyak 34 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tegalrejo Kabupaten Magelang mengikuti kegiatan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan sekolah. Kegiatan tersebut memberikan pengetahuan tentang tulis-menulis.

Advertisement

Humas MAN Tegalrejo, Anas Munaji mengungkapkan sekolah tersebut berupaya mengembangkan bakat dan kreativitas siswa, salah satunya di bidang tulis menulis.

Menurut dia, kecerdasan siswa tidak bisa datang begitu saja, tapi perlu dibangun melalui kebiasaan yang mampu merangsang kecerdasan. “Kecerdasan baca tulis, dalam hal ini dibangun melalui pelatihan jurnalistik,” jelasnya, Kamis (13/8/2015).

Ia memaparkan, pelatihan jurnalistik akan sangat membantu siswa membangun daya kritis nalar pelajar dalam membaca realitas kehidupan.

Advertisement

Sekretaris panitia kegiatan, Safi’i Rais menyebutkan peserta kegiatan tersebut adalah 34 siswa yang telah lolos seleksi. Kegiatan diselenggarakan selama dua hari mulai Kamis (6/8/2015) hingga Jumat (7/8/2015).

Sejumlah materi jurnalistik yang diberikan meliputi pengetahuan pers dan jurnalistik, reportase, penulisan berita dan feature, desain grafis, teknik menulis artikel dan opini, teknik menulis cerpen dan puisi, pengelolaan majalah dinding serta resensi buku. Pemateri adalah sejumlah wartawan media lokal maupun nasional yang bertugas di wilayah Magelang.

Ia mengungkapkan, sekolah tersebut telah mengelola majalah dinding sejak beberapa tahun sebelumnya. Majalah dinding terbit rutin setiap minggu, dikelola oleh siswa.

Advertisement

Kepala MAN Tegalrejo, Muhammad Fauzi menambahkan peran pers sangat besar dalam realitas kehidupan, di antaranya memberikan informasi kepada masyarakat. “Hal ini karena kebebasan pers di Indonesia sangat terbuka,” jelasnya.

Ia berharap diklat jurnalistik semakin menumbuhkan kreativitas siswa agar mereka berguna bagi madrasah dan masyarakat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif