Jogja
Kamis, 13 Agustus 2015 - 01:21 WIB

MUSIM KEMARAU : Agustus Puncak Potensi Kebakaran

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani Demak memanfaatkan air sumur untuk mengairi tanaman, Jumat (3/7/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Musim kemarau yang menjalar pada kebakaran diprediksi banyak terjadi pada bulan ini.

Harianjogja.com, JOGJA-Agustus diprediksi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jogja menjadi puncak potensi kebakaran. Pasalnya, bulan ini memasuki musim kemarau dan cuaca cenderung lebih kering.

Advertisement

Kepala BPBD Jogja Agus Winarta menyebutkan periode Januari sampai saat ini terdapat 23 kasus kebakaran di Jogja. Kejadian terakhir menimpa restoran di kawasan Blunyahrejo yang merembet ke rumah penduduk pada Sabtu (8/8/2015) pagi lalu.

Diungkapkannya, kebanyakan kasus kebakaran terjadi di rumah karena arus pendek.

“Masyarakat diharapkan terus berhati-hati dan waspada jika ada yg tidak beres dengan listrik di rumah,” ujarnya, Senin (10/8/2015).

Advertisement

Kendati demikian, kata dia, terdapat pula kasus kebakaran yang disebabkan karena warga ceroboh. Agus mencontohkan, kebakaran di lahan kosong di Gowongan, Rabu (5/8/2015) terjadi karena ada seorang warga yang membakar sampah di lahan tersebut dan apinya merambat ke rumput liar sehingga membesar.

Upaya meminimalkan risiko kebakaran, jelasnya, dilakukan melalui koordinasi dengan tim unit reaksi cepat (URC) untuk memantau kondisi kampung-kampung di Jogja.

“Kami juga telah memang tiga hydrant di tiga kampung berbeda, yaitu Kauman, Ngampilan, dan Prawirodirjan,” urai Agus.

Advertisement

Terkait kekeringan, ia mengaku belum memperoleh laporan dari warga soal berkurangnya air sumur sekalipun sudah melakukan pemantauan di wilayah permukiman yang berdekatan dengan hotel.

Menurut Agus, BPBD Jogja sudah berkoordinasi dengan PDAM Tirtamarta untuk menyuplai air bersih apabila ada warga yang meminta.
Sebelumnya Direktur Utama PDAM Tirtamarta Jogja Dwi Agus Triwidodo menjabarkan hingga awal musim kemarau pada Juli sampai Agustus ini belum ada pelanggan yang mengeluh kekurangan air.

Ia menyebutkan 33.700 pelanggan di 14 kecamatan dan 45 kelurahan dapat menikmati air PDAM selama 24 jam.

“Kalau ada aliran yang tersendat kemungkinan listrik di area tersebut mati atau ada perbaikan berkala,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif