Jatim
Kamis, 13 Agustus 2015 - 05:05 WIB

KISAH UNIK : Hindari Razia, PSK Mojokerto Ngumpet di Kulkas

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi razia penyakit masyarakat. (JIBI/Solopos/Dok)

Kisah unik dibukukan PSK Mojokerto, Jawa Timur (Jatim) yang memilih masuk kulkas tatkala menghadapi razia.

Madiunpos.com, MOJOKERTO — Petugas Dinas Sosial (Dinsos) Mojokerto, Jawa Timur melakukan razia pekerja seks komersial (PSK) di warung remang-remang kawasan Ngrandu, Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto, Senin (10/8/2015). Ketakutan, sejumlah perempuan yang tepergok petugas sedang berada di lokasi sasaran razia itu memilih bersembunyi di kulkas.

Advertisement

Tatkala pegawai Dinsos Mojokerto yang dikawal polisi datang ke lokasi prostitusi Mojokerto itu, sejumlah perempuan yang sedang berada di lokasi sasaran razia tersebut sontak panik. Empat orang dari mereka berpura-pura sedang membeli kopi di warung remang-remang tersebut, sisanya semburat.

Tentu saja petugas tak serta merta dengan perempuan terduga PSK yang menyaru sebagai pembeli kopi. Petugas tetap mencokok mereka.

Sebagian petugas lain langsung mengejar perempuan terduga PSK yang lari ke kebun tebu di desa itu. Setelah teliti menyisir lokasi, mereka menemukan seorang perempuan terduga PSK tengah tiarap di area perkebunan tersebut.

Advertisement

Tak disangka tak dinyana, setelah memeriksa lebih teliti warung reman-remang itu, petugas juga menemukan sejumlah perempuan bersembunyi di dalam kulkas. Meskipun perempuan-perempuan pelaku kisah unik tersebut menyangkal tuduhan bekerja sebagai PSK, petugas Dinsos Mojokerto dan polisi tetap saja mengamankan mereka.

Umrah Mertua
Setelah melakukan razia di kawasan warung remang-remang tersebut, petugas melanjutkan oprasi ke kawasan Mojosari, Kutorejo, dan Dlangu. Semua PSK yang tertangkap lantas langsung dibawa ke Kantor Dinsos Mojokerto untuk didata.

Pantauan Okezone.com di Kantor Dinsos Mojokerto, seorang PSK asal Jember, Sulis Prasetyowati, 38, menangis di hadapan petugas saat didata. Sulis mengaku terpaksa bekerja sebagai PSK karena bisa menghasilkan uang banyak untuk membiayai mertuanya umrah.

Advertisement

Sulis yang mengaku baru sebulan menjadi PSK tersebut bercerita telah diusir suaminya. Dia mengatakan baru diperbolehkan kembali ke rumah oleh suaminya jika sudah memiliki biaya umrah untuk sang mertua.

Sulis sebelumnya bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Taiwan selama delapan tahun. “Uang [yang diperoleh saat menjadi TKW] dihabiskan suami dan mertua [yang tinggal di Bangkalan, Madura],” kata Sulis.

Sementara itu, Kepala Dinsos Mojokerto, Hariono, mengatakan Dinsos Mojokerto berhasil menjaring 21 PSK dan tiga anak jalanan dalam razia tersebut. Dia menegaskan, PSK yang tertangkap lebih dari dua kali akan dikirim ke Panti Sosial di Kediri, Jawa Timur.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif