News
Kamis, 13 Agustus 2015 - 13:20 WIB

KELANGKAAN DAGING SAPI : Penggemukan Sapi Impor Digeledah, Ribuan Ekor Sengaja Tidak Dipotong

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi (JIBI/Solopos/Dok)

Kelangkaan sapi impor diduga akibat permainan yang melibatkan feedloter (penggemukan sapi impor).

Solopos.com, JAKARTA — Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Victor Edison Simanjuntak, mengatakan penggeledahan perusahaan penggemukan sapi (feedloter) Rabu (12/8/2015) berhasil membongkar fakta adanya ribuan sapi siap potong yang sengaja dibiarkan.

Advertisement

Victor mengatakan berdasarkan temuan penyidik di tempat penggeledahan pertama, yaitu feedloter PT BPS, ada 500 sapi, kemudian di tempat kedua PT. TUM terdapat sekitar 4.000 sapi siap potong. “Itu tidak dilaksanakan atau dipotong dengan alasan tidak laku atau tidak ada pembelinya, ini kita lagi selidiki. Kami menduga ada yang niat menahan sapi-sapi itu,” katanya di Bareskrim, Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Terkait penggeledahan, sambung Victor, penyidik belum menetapkan tersangka. Mereka baru memeriksa para saksi dan pemilik perusahaan tersebut mengenai berapa jumlah sapi yang tiba, berapa yang sudah dikeluarkan, dan kenapa tidak dipotong.

“Nah ini akan dikroscek ke Kementan berapa jumlah alokasinya, crosscheck ke Kemendag berapa yang disetujui? lalu ke bea cukai berapa realisasi dari impornya. Telak baru itu,” katanya.

Advertisement

Victor menambahkan berdasarkan Komisi Pengawas Persaingan Usaha seharusnya stok stok sapi tersebut cukup hingga Desember mendatang. “Kita cek di dua tepat itu lalu kita hitung-hitung ternyata perhitungan KPPU betul. Tapi ditahan sama dia [feedloter].”

Sehari sebelumnya, Bareskrim menggeledah perusahaan penggemukan sapi PT. BPS di Jalan Kampung Kelor No.33, Kecamatan Sepatan, Tangerang, Rabu (12/8/2015). Di lokasi itu, penyidik menemukan sekitar 3.164 ekor sapi dan 500 ekor sapi yang sudah memenuhi syarat untuk dijual atau dipotong, namun tetap berada di peternakan.

Seusai meninjau lokasi tersebut, penyidik kemudian memasang police line, mengamankan data dan dokumen terkait keluar masuknya sapi, serta memeriksa saksi dan pemilik. Adapun pemiliknya berinisial BH, PH, dan SH yang juga pemilik PT TUM. Pada kesempatan yang sama Bareskrim juga menggeledah PT TUM.

Advertisement

Saat ini harga daging sapi di pasar Sumatra hingga Jawa Timur dilaporkan mencapai Rp120-Rp130 ribu per kg, naik rata-rata 30% sejak sebelum lebaran. Pemerintah dan Polri menduga lonjakan harga terjadi karena para feedloter menahan pasokan sapi sebagai reaksi atas keputusan pemerintah membatasi impor sapi bakalan kuartal III/2015, yaitu hanya 50.000 ekor.

Salah satu alasan pemerintah menekan kuota impor sapi bakalan kuartal III yaitu sikap importir yang selama ini dinilak tidak kooperatif dalam menjaga laju harga di pasar dengan menahan stok.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif