Direktur RSUD Caruban menyesalkan demo buruh yang digelar seratusan karyawannya.
Madiunpos.com, MEJAYAN — Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Caruban Djoko Santoso menilai demo buruh yang digelar karyawannya di Kantor Kejaksaan Negeri Mejayan dan DPRD Kabupaten Madiun, Rabu (12/08/2015), sebagai tindakan yang berlebih.
Seperti diberitakan Madiunpos.com, sekitar 150 karyawan RSUD Caruban yang mewakili seluruh karyawan rumah sakit milik Kabupaten Madiun itu menggelar demo buruh. Mereka menyampaikan tujuh tuntutan yang antara lain terkait transparansi uang jasa langsung layanan medik.
Djoko Santoso menyesalkan demo buruh yang digelar seratusan karyawannya itu. Ia menganggap aksi karyawan tersebut sangat berlebihan.
Menurutnya, RSUD Caruban selama ini menggelar pertemuan bulanan sebagai wadah jaring aspirasi karyawan. Namun, forum itu tidak mereka gunakan. Ia sangat menyesalkan tindakan karyawan yang mendadak berdemonstrasi.
“Semua kebutuhan karyawan dan pelaksanaan pelayanan yang baik dibicarakan di berbagai wadah pertemuan yang ada. Makanya saya sangat menyesalkan dan kecewa aksi ini. Mereka sudah dibuatkan wadah memperbaiki manajemen internal,” sesal Djoko Santoso, Rabu (12/8/2015) petang.
Itu pula sebabnya, ia menyesalkan adanya Forum Komunikasi Karyawan Rumah Sakit Caruban Madiun (FKRSCM) yang beralamat di Jl. Flores No. 4A, Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun itu. “Saya baru tahu ada FKRSCM itu hari ini. Saya tak merestui dan tak mengakui itu karena menggunakan nama Rumah Sakit Caruban tanpa sepengetahuan saya sama sekali,” imbuhnya. (Julian Tondo Wisudo/JIBI/Madiunpos.com)
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya