Sport
Kamis, 13 Agustus 2015 - 02:25 WIB

BWF WORLD CHAMPIONSHIPS 2015 : Ganda Putra-Putri Indonesia Kerja Keras

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Devi Tika Permatasari (kiri) dan Keshya Nurvita Hanandia mengembalikan bola ke ganda putri Jerman Johanna Goliszewski dan Carla Nelte pada Kejuaraan Dunia Total BWF World Championship 2015 di Istora Senayan, Jakarta. JIBI/Antara/Wahyu Putro A

BWF World Championships 2015 masih membawa keberuntungan bagi sejumlah pemain ganda Indonesia. Namun mereka harus bekerja keras mengalahkan lawan-lawannya.

Solopos.com, JAKARTA—Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan harus banting tulang untuk merebut tiket ke babak ketiga BWF World Championships 2015. Ganda putra nomor tiga dunia ini dipaksa kerja keras tiga game demi menyingkirkan pasangan non-unggulan asal Prancis, Baptiste Careme/Ronan Labar, di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (12/8/2015).

Advertisement

Ahsan/Hendra yang berstatus sebagai unggulan ketiga mesti rela kehilangan game pertama. Juara dunia 2013 ini berhasil bangkit dan merebut dua game berikutnya. Ganda terbaik Indonesia ini menang dengan skor, 19-21, 21-17, 21-18.

Dilansir bwf.tournamentsoftware, jika juara Malaysia Open 2015 mesti jatuh bangun untuk memulangkan lawan, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, justru belum menemui kesulitan yang berarti. Pasangan muda pemusatan latihan nasional (Pelatnas) PBSI itu mendepak ganda Thailand, Puavaranukroh Dechapol/Kedren Kittinupong, straight game, 21-17 dan 21-13.

“Ini pertandingan pertama, saya masih beradaptasi dengan kondisi lapangan. Saya merasa belum tampil maksimal dan belum dapat mengeluarkan seluruh kemampuan saya. Di penampilan besok saya harus lebih maksimal,” ujar Ricky, dilansir badmintonindonesia.org.

Advertisement

Di babak ketiga Angga/Ricky bakal berjumpa dengan wakil Tiongkok yang juga unggulan keempat, Chai Biao/Hong Wei. Kedua pasangan ini belum pernah berjumpa di lapangan. Namun, Angga yang sebelumnya berpasangan dengan Rian Agung Saputro pernah menang dari ganda Tiongkok ini.

Ganda putri andalan Tanah Air, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, juga dibikin adem panas saat menghadapi wakil Malaysia, Lim Yin Loo/Lee Meng Yean. Greysia/Nitya harus bertarung rubber game sebelum memetik kemenangan dengan skor, 17-21, 21-13, 21-11.

Penonton di Istora sempat dibuat ketar-ketir pasangan putri terbaik Merah Putih itu bermain kurang greget di game pertama. Pertahanan Lim/Lee yang sulit ditembus, membuat Greysia/Nitya kewalahan. Pergerakan Greysia/Nitya pun tak selincah biasanya, mereka kerap kali terlambat mengantisipasi arah bola.

Advertisement

“Kami belum pernah bertemu mereka, sebelumnya memang menonton video pertandingan. Tapi, di lapangan berbeda. Pemain Malaysia pertahanan dan pukulannya bagus, bakatnya sama dengan pemain Indonesia,” ujar Greysia.

Sayang, di nomor tunggal wakil putra dan putri Indonesia beda nasib. Linda Wenifanetri yang menjadi utusan terakhir di putri sukses menekuk Minatsu Mitani lewat laga tiga game, 19-21, 21-14, 21-11. Sebelumnya, Linda juga menang atas pemain Jepang ini di Singapore Open Superseries 2015.

Kemenangan Linda tak hanya menjaga asa tunggal putri Indonesia di kejuaraan bergengsi ini, namun juga memenuhi target yang ditentukan sang pelatih, Bambang Supriyanto. Langkah Tommy Sugiarto hanya sampai babak kedua. Unggulan ke-15 ini terhenti setelah kalah dari pemain Hong Kong, Wei Nan, 24-26, 21-8, 20-22. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif