SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)
Kekeringan Kulonprogo ditindaklanjuti dengan penyaluran air bersih, namun warga berharap hujan buatan
Harianjogja.com, KULONPROGO – Penyaluran bantuan air menjadi salah satu upaya untuk membantu warga yang kekurangan air bersih di musim kemarau. Namun, warga di Desa Banjarasri, Kalibawang berharap hujan buatan.
Upaya penyaluran bantuan air saat ini terus dilakukan Polres Kulonprogo dengan menginstruksikan ke Polsek di seluruh wilayah yang rawan kekeringan. Polsek Kalibawang juga menerjunkan anggotanya untuk mengirimkan air bersih ke beberapa desa yang mulai kesulitan mendapatkan air bersih.
Kapolsek Kalibawang Kompol Joko Sumarah mengungkapkan, ada 24 dusun yang mengalami kesulitan air bersih dari 68 dusun yang ada diempat desa. “Kami membawa 8.000 liter air agar nantinya dapat dimanfaatkan warga. Dibawa menggunakan satu mobil tangki dan dua mobil patroli,” ujar Joko, Selasa (11/8/2015).
Sementara itu, Kepala Dusun Sumbersari Desa Banjarasri Suparti mengatakan, sedikitnya ada 40 kepala keluarga yang membutuhkan air bersih. Setiap musim kemarau tiba desa ini selalu mengalami kekeringan dan selalu langganan droping air bersih.
“Kami harus cari air hingga ke sumber yang jaraknya bisa sampai tiga kilometer. Bahkan harus ditempuh dengan berjalan kaki,” jelas Suparti.
Suparti mengatakan, saat musim penghujan, kebutuhan air sangat mencukupi. Warga selama ini mengandalkan air hujan yang ditampung di bak untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari. Rencana pemerintah untuk membuat hujan buatan guna mengatasi kekeringan disambutnya dengan baik.
“Kami berharap itu dapat dilakukan. Supaya kami yang tinggal di daerah langganan kekeringan tidak lagi kesulitan air saat kemarau,” jelas Suparti.