Kolom
Selasa, 11 Agustus 2015 - 09:00 WIB

TENTANG ISLAM : Apakah Pengertian Roh dan Nafsu?

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi roh (Cjpwisdomandlife.com)

Tentang Islam diasuh oleh H. Muhammad Amir, S.H., C.N., Ketua Majelis Pembina Yayasan Pendidikan Islam Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo. Tentang Islam juga dimuat di subrubrik Ustaz Menjawab Khazanah Keluarga Harian Umum Solopos, setiap Jumat.

Solopos.com, SOLO — Tentang Islam kali ini, Senin (10/8/2015), mengulas soal arti roh dan nafsu.

Advertisement

Pembahasan mengenai roh dan nafsu ini pernah dimuat di Harian Umum Solopos, Jumat (17/10/2014).

Pertanyaan

Advertisement

Pertanyaan

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Pak Ustaz, saya seorang mahasiswa semester akhir di Fakultas Hukum Universitas Islam Batik (Uniba) Solo. Saya sudah lulus mata kuliah pendidikan Islam, namun saya belum jelas tentang arti dan perbedaan roh dan nafsu.

Ditinjau dari ajaran dan hukum Islam, bagaimana yang sebenarnya? Tolong Pak Ustaz menjelaskan berdasarkan Alquran dan Assunah. Terima kasih atas jawabannya.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. [Marsono/Polokarto, Sukoharjo]

Advertisement

Wa’alaikumsalam warahmatullaahi wabarakaatuh.
Saudara Marsono yang dirahmati Allah, silakan membuka Alquran surat Al Isro’ ayat: 85, yang artinya, ”Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah bahwa soal roh adalah urusan Allah (Rabku), dan tidaklah diberi pengetahuan, melainkan hanya sedikit”.

Jadi, pengetahuan tentang roh mutlak dan khusus hak prerogatif Allah. Juga dimuat dalam Alquran surat Yasin: ayat 82, yang artinya, ”Sekali-kali jangan terlalu mencintai kehidupan dunia. Apabila napas seseorang telah mendesak sampai kerongkongan dan dikatakan kepadanya siapakah yang dapat menyembuhkannya?”

Meskipun seorang profesor, dia tidak akan mampu mengenali roh, meskipun dengan suatu riset atau penelitian apa pun, karena soal roh adalah hak mutlak Allah SWT.

Advertisement

Saudara Marsono yang dirahmati Allah, perlu Anda ketahui bahwa nafsu amarah, nafsu lawwamah, dan nafsu muthmainah berkaitan dengan ajaran Allah dalam kehidupan di dunia, sedangkan nafsu rodhiyah dan nafsu mardhiyah berkaitan dengan kehidupan manusia di akhirat.

Jadi, jasad atau fisik manusia tidak bisa berdiri sendiri dalam mengemban tugas atau perintah dan larangannya, akan tetapi ditentukan pula oleh faktor nafsu.

Embrio dalam kandungan seorang ibu (alam arham), sebelum datangnya roh, begitu roh sebelum menyentuh tubuh, selalu bersyukur, beriman dan tunduk kepada Allah. Jadi, nafsu adalah gabungan roh dan jasad.

Advertisement

Bila roh bergabung dengan jasad, itulah nafsu dan lahirlah kehidupan yang diliputi dengan kebaikan dan keburukan. Jasad tidak bisa hidup tanpa roh, dan roh tidak akan tampak kecuali dalam jasad.

Jasad memerlukan roh dan roh memerlukan jasad. Nafsu yang tunduk patuh terhadap ajaran Allah dan rasul-Nya, itulah nafsu muthmainah. Sedangkan nafsu yang kadang patuh, lalu melanggar, lalu sadar, dan terus tobat dan kembali kepada kebenaran maka itulah nafsu lawwamah.

Pada dasarnya nafsu itu selalu mengajak kepada kejahatan, terutama mereka yang kufur nikmat. Jadi, baik dan buruknya seseorang karena pilihan nafsu, yaitu gabungan roh dan jasad.

Saudara Marsono, gambarannya seperti lampu dan listrik. Badan ibarat lampu dan roh ibarat listrik yang menyebabkan lampu menyala. Bila lampu dipecah maka listrik tidak akan mengalir dan tentu saja lampu tidak akan menyala.

Bila jasad mati maka roh pun tidak akan berfungsi lagi. Kematian seseorang akan berakibat berpindahnya roh dan jasad. Wallahu a’lam.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif