News
Selasa, 11 Agustus 2015 - 18:30 WIB

KELANGKAAN DAGING SAPI : Polri Endus Ada Pemaksaan Mogok Pedagang Sapi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Daging Sapi (Dok/JIBI/Solopos)

Kelangkaan daging sapi bukan hanya ditengarai adanya permainan kartel, tapi juga ada yang memaksa pedagang mogok.

Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti meminta seluruh jajaran Polri di berbagai wilayah untuk memastikan situasi kondusif karena kelangkaan daging sapi di pasar akibat aksi mogok pedangang daging sapi.

Advertisement

“Terkait kelangkaan daging sapi, kemarin mogok pedagang sapi sampai Kamis. Tadi pagi ada pemaksaan di Pasar Cikarang, orang mau jualan dipaksa untuk tidak berjualan,” kata Kapolri di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Selasa (11/8/2015).

Badrodin Haiti menegaskan sebagai negara demokrasi pemaksaan tersebut tidak dapat dibiarkan. Negara, tutur Badrodin, harus hadir menjamin agar tidak ada paksaan terhadap warga negara lain.

“Negara hadir melalui tangan-tangan Polri. Boleh berbeda pendapat, boleh mogok, boleh berjualan, tidak boleh memaksakan,” katanya.

Advertisement

Selanjutnya, Badrodin Haiti meminta kewaspadaan kemungkinan penyimpangan-penyimpangan distribusi daging yang menyebabkan kelangkaan daging sapi. Pasalnya, salah satu program Kapolri adalah dukungan terhadap program ketahanan pangan, termasuk infrastruktur.
“Kita tahu pemerintah berikan pasokan 50.000 ekor sapi. Saya minta kita juga peka tentang terjadinya penyimpangan,” katanya.

Seperti diberitakan para pedagang sapi di Jakarta, Bandung, Serang dan kota lainnya melakukan aksi mogok berjualan guna memprotes kebijakan pemerintah membatasi impor sapi. Menanggapi kondisi tersebut, pemerintah menujuk Perum Bulog untuk operasi pasar daging sapi dan membuka keran impor sapi siap potong sebanyak 50.000 ekor.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif