Jogja
Selasa, 11 Agustus 2015 - 17:20 WIB

KEKERINGAN KULONPROGO : Penyaluran Bantuan Air Terkendala Medan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Truk tangki air dari Tagana saat memindahkan air bersih ke dalam bak penampung air di SD Negeri Jatiroto, Desa Purwosari, Girimulyo, Senin (3/8/2015). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Kekeringan Kulonprogo ditanggulangi dengan penyaluran bantuan air bersih, namun penyaluran terkendala medan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Empat bulan air sumber mengering, warga Dusun Wonosari, Desa Purwosari, Girimulyo akhirnya mendapatkan bantuan air bersih. Medan jalan yang terjal menjadi kendala distribusi air untuk 131 kepala keluarga di desa tersebut.

Advertisement

Ngadiman, 54, warga setempat mengatakan, sudah empat bulan warga kesulitan mendapatkan air bersih. Sumber-sumber air yang ada di desa tersebut sudah mulai mengering. Meski ada sumber air yang masih tersisa, debit air di sumber tersebut mulai mengecil.

“Sudah empat bulan [sumber air] kering total. Sulit dapat air untuk masak dan minum, nanti untuk nyuci, cari di sungai. Ada sumber air, tapi karena kecil alirannya dan harus antre, bisa sampai jam 12 malam dapatnya,” ungkap Ngadiman saat mengantre air bantuan dari Polsek Girimulyo, Senin (10/8/2015).

Sebagian wilayah di kabupaten ini masih menjadi langganan kekeringan. Bahkan, BMKG telah memperkirakan musim kemarau akan berlangsung cukup lama di tahun ini.

Advertisement

Sebagian wilayah di kabupaten ini masih menjadi langganan kekeringan. Bahkan, BMKG telah memperkirakan musim kemarau akan berlangsung cukup lama di tahun ini.

Berdasarkan instruksi Polres Kulonprogo, sejumlah polsek dikerahkan untuk membantu warga yang mengalami kesulitan air bersih.

Kapolsek Girimulyo AKP Fachrurodin mengatakan, bantuan air bersih diupayakan agar warga yang berada di wilayah sulit air dapat menikmati air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dia mengungkapkan, untuk menjangkau desa tersebut medan yang dilalui cukup sulit, sehingga cukup menghambat pendistribusian air.

Advertisement

“Medannya cukup sulit, jadi air yang dapat kami kirimkan juga terbatas, hanya 1.050 liter. Air ini ditampung dalam bak penampungan air dan diangkut menggunakan mobil patroli. Kami harus pakai kendaraan ini, karena medan yang dilalui terjal, kemiringan tanjakan 40 derajat sampai 60 derajat,” jelas Fachrurodin.

Fachrurodin menjelaskan, ada 131 kepala keluarga sasaran penerima air bersih. Dalam sehari anggota kepolisian ini dapat dua kali mendistribusikan air bersih. Dari 131 KK yang disasar, baru 77 KK yang mendapatkan pasokan air bersih.

Sementara itu, Sudiyah, 47, salah satu warga mengaku senang mendapat bantuan air bersih.  Pasalnya, selama ini dirinya cukup sulit mendapatkan air. Bahkan, dalam satu hari pernah tidak mendapatkan air sama sekali.

“Saya sampai nangis kalau sehari saja tidak dapat air. Kalau dapat juga tempatnya jauh dan tidak bisa dijangkau pakai kendaraan, jadi harus jalan kaki ke sumber airnya. Tadi dapat satu gentong tidak penuh, kalau untuk macam-macam dalam satu hari airnya langsung habis,” imbuh Sudiyah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif