Soloraya
Selasa, 11 Agustus 2015 - 18:40 WIB

BENTROK KARANGANYAR : Warga dan PSHT Bertikai, 2 Terluka

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bentrokan (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Bentrok Karanganyar melibatkan warga di Jumantono dan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)

Solopos.com, KARANGANYAR--Sejumlah warga dari dua dukuh, yakni Dukuh Pandaan dan Daren, Desa Blorong bentrok dengan sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Senin (10/8) sekitar pukul 20.00 WIB.

Advertisement

Akibat kejadian itu, dua orang warga mengalami luka-luka. Salah satunya Ketua RT 001 Dukuh Pandaan, Widodo. Selain itu, satu warung makan, lampu penerangan, dua sepeda motor, dan dua rumah rusak.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, kejadian bermula saat sejumlah orang pulang menonton pertandingan sepak bola di Lapangan Desa Blorong pada Senin sekitar pukul 15.30 WIB. Mereka menikmati pertandingan sepak bola memperingati HUT ke-70 RI.

Mereka melintas di jembatan kecil di Dukuh Daren seusai menikmati pertandingan sepak bola sekitar pukul 20.00 WIB. Mereka kaget karena pada pembatas jembatan itu terdapat tulisan ‘Anti SH’. Tulisan itu tercetak di salah satu bagian jembatan dan ditulis menggunakan cat semprot warna putih.

Advertisement

Mereka berhenti untuk menghapus tulisan. Namun, mereka malah merusak pembatas jembatan menggunakan batu dan mendorong hingga roboh. Aksi sejumlah orang itu memicu reaksi sejumlah warga Dukuh Pandaan dan Daren yang pulang dari pembubaran panitia pernikahan.

Mereka adalah warga Dukuh Daren, Suradi, 56, dan Amir, 21, dan warga Dukuh Pandaan, Widodo, 47. Tiga orang itu melihat ulah sejumlah orang yang merusak pembatas jembatan. Sontak, mereka memberitahu warga yang tinggal di sekitar lokasi. Lantas terjadi perang batu.

Akibat kejadian itu, dua orang warga mengalami luka ringan, yakni Ali Mustofa, 27, warga Dukuh Daren Wetan RT 003/RW 014, Desa Blorong, mengalami luka pada kepala dan Ketua RT 001/RW 010 Dukuh Pandaan Kulon, Widodo, 47, mengalami luka pada kepala kanan, pelipis kiri, dan telinga kiri. Kerugian materi berupa 15 unit lampu penerangan di Dukuh Daren pecah, satu warung milik Mariyem rusak, dua sepeda motor warga Dukuh Pandaan rusak, 2 rumah warga rusak pada atap dan kaca jendela pecah.

Advertisement

Dua rumah itu milik warga Dukuh Pandaan Wetan RT 002/RW 016, Marimin, 55, dan Mariyem, 47. Sejumlah anggota Polsek Jumantono dan Koramil Jumantono turun tangan. Mereka melakukan mediasi antara warga Desa Blorong yang diwakili Kepala Desa Blorong, Wardi dan perwakilan PSHT, Widodo. Mediasi dilakukan di Mapolsek Jumantono sekitar pukul 23.00 WIB.

Sementara itu, Kapolres Karanganyar, AKBP Mahedi Surindra, melalui Kapolsek Jumantono, AKP Suryanto, mengatakan kejadian itu kali pertama di Jumantono. Namun, dia enggan memberikan penjelasan detail terkait kejadian itu.
Wakapolres Karanganyar, Kompol Rudi Hartono, membenarkan kejadian itu. Dia mengungkapkan akan mengumpulkan orang-orang yang terlibat dalam bentrokan pada Selasa. Bahkan, dia akan memproses sesuai hukum yang berlaku.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif