News
Senin, 10 Agustus 2015 - 18:30 WIB

PROYEK KERETA SUPERCEPAT : Ehm, Utusan Presiden Tiongkok dan Jokowi Bahas Kereta Supercepat Jakarta-Bandung

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarmo (kanan) dalam kereta api bawah tanah (subway) Beijing, Tiongkok, Kamis (26/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Rini Utami)

Proyek kereta supercepat semakin mendekati kenyataan. Belum jelas apakah pemerintah akan menggandeng Jepang atau Tiongkok.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan jajaran Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Komisi Reformasi Tiongkok yang dipimpin Xu Shaoshi. Mereka membahas proyek kereta supercepat Jakarta-Bandung.

Advertisement

Pertemuan berlangsung sekitar pukul 13.30 WIB di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

Seusai pertemuan tersebut, Sofyan Djalil mengatakan Utusan Khusus Presiden China Xi Jinping sekaligus Kepala Pembangunan Nasional dan Komisi Reformasi Tiongkok, Xu Shaoshi, menyampaikan hasil studi kelayakan dan kepatutan (feasibility study) proyek kereta supercepat Jakarta-Bandung sepanjang 150 kilometer.

“Presiden menerima menteri Tiongkok untuk menyampaikan hasil FS yang disiapkan perusahaan Tiongkok kepada pemerintah. Pemerintah telah menerima hasil FS dari pihak Tiongkok dan akan kami pelajari dan ambil keputusan dalam waktu secepat-cepatnya,” ujar Sofyan Djalil.

Advertisement

Shaoshi menuturkan sebelum bertemu Presiden Jokowi, dirinya telah bertemu dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, dan Menteri BUMN Rini Soemarno. Pada Selasa (11/8/2015), romongan Bappenas Tiongkok akan bertemu dengan Bappenas Indonesia dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

“Kedatangan saya sebagai utusan Presiden Xi Jinping menyerahkan studi FS yang diselesaikan konsorsium Tiongkok-Indonesia sesuai janji kami,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif