Jogja
Senin, 10 Agustus 2015 - 02:20 WIB

NELAYAN KULONPROGO : DKPP Evaluasi Penghuni Rumah Nelayan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nelayan pantai selatan Bantul (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Nelayan Kulonprogo untuk hunian tengah dievaluasi.

Harianjogja.com, KULONPROGO – Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan evaluasi penghuni perumahan untuk nelayan yang terletak di Desa Karangwuni, Kecamatan Wates.

Advertisement

Penjabat Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (DKPP) Kulonprogo Sudarna, Minggu (9/8/2015), mengatakan di kawasan Pelabuhan Tanjung Adikarto ada 25 unit rumah nelayan, tetapi hanya tiga unit rumah yang ditempati.

“Kami akan meninjau kembali dan melakukan penataan ulang, nelayan yang akan menempati rumah nelayan di Desa Karangwuni,” kata Sudarna.

Ia mengatakan pihaknya akan meninjau tingkat hunian dan administrasi yang telah disepakati nelayan dan pemkab saat ini.

Advertisement

“Kalau sudah mengingkari kesepakatan dan rumah nelayan tidak dihuni lagi, kami akan melakukan penataan sesuai kebutuhan masyarakat,” katanya.

Menurut dia, kebutuhan rumah nelayan di Kulonprogo dalam konteks kondisi saat ini, belum begitu mendesak karena nelayan juga memiliki rumah yang berada di kawasan pelabuhan. Namun, kebutuhan rumah nelayan akan meningkat drastis ketika Pelabuhan Tanjung Adikarto sudah beroperasi.

Ia menjelaskan kondisi geografis Kulonprogo berbeda dengan kondisi nelayan di kabupaten lain seperti Gunung Kidul dan Bantul. Di kabupaten lain, banyak nelayan dari daerah lain seperti dari Pacitan (Jawa Timur) dan Cilacap (Jawa Tengah).

Advertisement

“Selama pelabuhan ikan Tanjung Adikarta belum beroperasi, kebutuhan rumah nelayan masih cukup rendah. Jadi memang belum mendesak,” kata dia.

Sebenarnya, kata dia, Kulon Progo mendapatkan alokasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemPU-Pera) tapi pemkab tidak mampu menyediakan lahan.

“Kami tidak bisa menyediakan lahan untuk membangun rumah nelayan. Padahal ketika pelabuhan beroperasi, kebutuhan rumah nelayan sangat tinggi,” kata

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif