Soloraya
Senin, 10 Agustus 2015 - 23:40 WIB

HIV/AIDS SUKOHARJO : DKK Temukan 25 Penderita

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

HIV/AIDS Sukoharjo, kasus di Sukoharjo ada 25 penderita baru selama kurun 2015.

Solopos.com, SUKOHARJO--Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo menemukan 25 penderita baru penyakit HIV/AIDS selama kurun waktu 2015. Mayoritas penderita HIV/AIDS merupakan para wiraswasta dan ibu rumah tangga (IRT).

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Sukoharjo, Bambang Sudiyono, mengatakan para penderita baru penyakit HIV/AIDS berasal dari wilayah Sukoharjo dan luar Sukoharjo. Perinciannya, 17 penderita asal Sukoharjo dan delapan penderita asal luar Sukoharjo.

“Ada yang berasal dari Ngawi, Jawa Timur tapi ditemukan di Sukoharjo. Para penderita baru ditemukan saat melakukan voluntary conseling and testing (VCT) di puskesmas atau rumah sakit,” katanya saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (10/8/2015).

Menurut dia, mereka tertular penyakit HIV/AIDS lewat berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Sebagian besar penderita HIV/AIDS merupakan para perantau atau kaum boro. Mereka terjangkit virus penyakit HIV/AIDS lewat hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan di daerah perantauan. Saat mudik ke kampung halaman, mereka menularkan virus HIV/AIDS ke istrinya.

Advertisement

Imbasnya, jumlah IRT yang terjangkit penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Jamu cukup banyak. “Ada satu anak bawah lima tahun (balita) yang terjangkit penyakit HIV/AIDS karena tertular dari ibunya,” ujar dia.

Saat ini, kesadaran masyarakat terkait penemuan penderita penyakit HIV/AIDS meningkat. Masyarakat yang pernah melakukan hubungan seksual bebas atau menggunakan jarum suntik berganti-ganti mau melakukan mendatangi puskesmas atau rumah sakit untuk VCT.

Tak hanya itu, tingginya penemuan penderita baru HIV/AIDS lantaran para sukarelawan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mampu menjangkau ke setiap kecamatan. “Ada program Warga Peduli Aids (WPA) di setiap kecamatan. Para sukarelawan WPA menjadi ujung tombak untuk menemukan penderita baru HIV/AIDS,” papar dia.

Advertisement

Berdasarkan data DKK Sukoharjo, jumlah penderita HIV/AIDS di Sukoharjo hingga Juni sebanyak 206 orang. Para penderita HIV/AIDS tersebar di 12 kecamatan se-Sukoharjo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif