News
Senin, 10 Agustus 2015 - 23:30 WIB

2 TAHUN PEMERINTAHAN GANJAR : 2 Tahun, Ganjar Pranowo Dinilai Hanya Urus Jalan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Ganjar Pranowo di Terminal Tirtonadi, Solo, Rabu (15/7/2015). (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

2 Tahun pemerintahan Ganjar Pranowo belum memuaskan DPRD Jateng.

Solopos.com, SEMARANG — Kalangan anggota DPRD Jawa Tengah (Jateng) menilai kinerja pemerintahan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, selama dua tahun belum optimal dan masih perlu bekerja lebih giat lagi.

Advertisement

”Lebih banyak bekerja, bekerja, dan bekerja,” kata anggota Fraksi PDIP DPRD Jateng Didiek Hardiana kepada wartawan di Gedung Berlian Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Senin (10/8/2015). Pernyataan Didiek ini menanggapi pertanyaan pers tentang dua tahun kinerja Ganjar Pranowo memimpin Jateng.

Pada 23 Agustus 2015, pemerintahan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko genap berusia dua tahun. Ketika ditanya apakah selama ini Gubernur yang diusung PDIP tersebut belum bekerja secara sungguh-sungguh, Didiek tidak memberikan komentar.

Advertisement

Pada 23 Agustus 2015, pemerintahan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko genap berusia dua tahun. Ketika ditanya apakah selama ini Gubernur yang diusung PDIP tersebut belum bekerja secara sungguh-sungguh, Didiek tidak memberikan komentar.

”Silakan diterjemahkan sendiri makna agar Gubernur lebih bekerja, bekerja, dan bekerja. Itu sudah dalam,” tandasnya.

Didiek kepada wartawan sebelumnya mengkitik program unggulan Ganjar Pranowo tentang pengadaan kartu tani yang belum berjalan sesuai harapan. Sampai dua tahun pemerintah Ganjar, distribusi kartu tani baru sebanyak 240 buah di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, sedang daerah lainnya belum terlaksana.

Advertisement

Alasannya, menurut dia, selama ini Gubernur hanya fokus pada bidang infrastruktur jalan, sedangkan sektor lain seperti pertanian dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diabaikan. Padahal sebagai besar rakyat Jateng bekerja di sektor pertanian dan UMKM. Bila mereka tidak mendapatkan perhatian serius, akan menambahkan kemiskinan.

”Sedangkan pembangunan infrastruktur jalan di Jateng juga belum menunjukkan hasil siganifikan karena masih banyak jalan yang rusak,” ungkap dia kepada Solopos.com di Semarang.

Ahsin mengimbau Gubernur tidak hanya fokus di sektor infratruktur jalan sebab sampai kapan pun tidak akan pernah rampung. Pasalnya menurut Ahsin wilayah di Jateng sangat luas sehingga tidak memungkinkan untuk membuat semua kondisi jalan menjadi baik.

Advertisement

”Kalau hanya fokus pada infrastruktur jalan dan jembatan saja selamanya tidak akan habis. Gubernur perlu memperhatikan sektor lainnya,” ujar dia.

Dalam penilaian Wakil Ketua DPRD Jateng Ahmadi masih banyak persoalan di Jateng yang belum rampung dan harus segera diselesaikan oleh Gubernur agar tidak menghambat masuknya investasi. Dia menyebutkan persoalan itu antara lain pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PTLU) Batang, pembangaunan pabrik semen di Pati dan Rembang yang mendapatkan protes masyarakat setempat.

”Gubernur harus mempunyai kiat khusus menyelesaikan persoalan itu agar pembangunan dapat berjalan dan mempercepat masuknya investasi ke Jateng,” kata politikus PKS ini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif