Sport
Minggu, 9 Agustus 2015 - 06:15 WIB

SANKSI FIFA : FIFA Tak Ada Jadwal untuk Temui Tim Transisi

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - FIFA diguncang masalah suap dan korupsi (BBC)

Sanksi FIFA terhadap sepak bola Indonesia membuat Tim Transisi berencana menemui Organisasi Sepak Bola Dunia itu.

Solopos.com, JAKARTA — Klaim Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang mengaku akan bertemu FIFA tampaknya hanya isapan jempol. Tim Transisi ingin bertemu Organisasi Sepak Bola Dunia itu untuk membahas sanksi FIFA.

Advertisement

Sebelumnya, anggota Pokja Komunikasi Tim Transisi, Cheppy T. Wartono, mengaku diundang oleh FIFA untuk berkomunikasi. Tim Transisi mengklaim sudah berkoordinasi dengan FIFA melalui email dan telepon. Juru bicara FIFA, menegaskan, pihaknya tak punya jadwal pertemuan dengan perwakilan dari Kemenpora Indonesia.

Juru bicara resmi FIFA membantah akan bertemu Tim Transisi. Padahal, Cheppy mengaku FIFA mengundang Tim Transisi untuk bertemu di sebuah acara di Inggris, 5-9 September 2015. “Pada tahap ini, tidak ada rencana pertemuan seperti yang dikatakan,” jelas juru bicara FIFA, seperti dilansir Liputan6.com, Sabtu (8/8/2015).

Advertisement

Juru bicara resmi FIFA membantah akan bertemu Tim Transisi. Padahal, Cheppy mengaku FIFA mengundang Tim Transisi untuk bertemu di sebuah acara di Inggris, 5-9 September 2015. “Pada tahap ini, tidak ada rencana pertemuan seperti yang dikatakan,” jelas juru bicara FIFA, seperti dilansir Liputan6.com, Sabtu (8/8/2015).

Bantahan resmi FIFA soal tidak adanya pertemuan dengan Tim Transisi menimbulkan pertanyaan besar. Siapa pihak yang diklaim oleh Tim Transisi akan bertemu mereka di Inggris, September mendatang.

FIFA sendiri sejak awal menegaskan tak setuju dengan intervensi yang dilakukan Pemerintah Indonesia melalui Menpora Imam Nahrawi kepada PSSI. Hal itu pula yang akhirnya membuat FIFA menjatuhkan sanksi yang merugikan untuk sepak bola Indonesia, Mei lalu.

Advertisement

Meski Indonesia diberi sanksi FIFA, sepak bola di Tanah Air harus tetap hidup dan para pemain bisa bermain seperti biasanya. Piala Kemerdekaan 2015 akan diikuti oleh 24 klub Divisi Utama dan digelar 15 Agustus-7 September di enam kota di Indonesia yaitu Solo, Medan, Serang, Madiun, Bantul dan Cilegon.

Turnamen Piala Kemerdekaan 2015 akan menggela 67 pertandingan yang terbagi dalam empat grup yakni Grup A di Medan, Grup B di Serang dan Cilegon, Grup C di Solo dan Bantul dan Grup D di Madiun.

Sebagaimana diberitakan Solopos.com sebelumnya, FIFA secara resmi telah memberikan sanksi kepada PSSI karena telah melanggar statuta FIFA, Sabtu (30/5/2015) lalu.

Advertisement

PSSI dianggap melanggar statuta FIFA pasal 13 dan 17 dengan adanya intervensi oleh pihak luar, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Badan Olahraga Profesional Indonesia.

“Komite Eksekutif FIFA memutuskan Kemenpora dan BOPI telah mengintervensi Kepengurusan PSSI dan membawa PSSI melanggar Statuta FIFA pasal 13 dan 17,” jelas surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke tersebut.

Dengan adanya sanksi FIFA tersebut, PSSI yang menjadi induk olahraga sepak bola Indonesia kehilangan keanggotaannya dan Timnas Indonesia dilarang mengikuti kegiatan skala internasional yang diadakan oleh FIFA dan AFC.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif