Soloraya
Minggu, 9 Agustus 2015 - 19:45 WIB

KEKERINGAN BOYOLALI : Pemkab Larang Bantuan Air Bersih untuk Ngombor Sapi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bantuan air bersih (JIBI/Solopos/Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Kekeringan Boyolali membuat warga mengutamakan untuk memberi minum hewan ternak dibandingkan pemilik ternak.

Solopos.com, BOYOLALI--Bantuan air bersih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali hanya diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat. Pemkab melarang masyarakat memanfaatkan bantuan air bersih dari Pemkab untuk memandikan atau ngombor hewan ternak bahkan untuk keperluan pembangunan rumah.

Advertisement

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali, Dadar Hawananto, melalui Kasubag Sosial, Mugimin, mengatakan bantuan air bersih dari pemerintah harus dimanfaatkan sesuai peruntukannya.
Hanya yang sering terjadi di masyarakat, warga lebih sayang kepada binatang peliharaannya dan rela tidak mandi asal bisa ngombor ternak.

“Jangan sampai dipakai untuk ngombor sapi atau memandikan ternak karena bantuan air bersih hanya untuk memenuhi kebutuhan air minum warga di wilayah kekeringan,” kata Mugimin, kepada Solopos.com, Sabtu (8/8/2015).

Jika warga kekurangan air untuk memelihara hewan ternak, diharapkan membeli air secara mandiri ke pihak penyedia air bersih.  Saat ini, kata Mugimin, permintaan air bersih dari sejumlah kecamatan yang mengalami kekeringan cukup tinggi khususnya dari wilayah Musuk dan Juwangi. Pada awal Agustus ini, Bagian Kesra sudah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 70 tangki air bersih di dua kecamatan langganan kekeringan. Di Musuk, Pemkab sudah dropping air bersih sebanyak 50 tangki, yang dibagi merata ke sejumlah desa antara lain Jemowo, Cluntang, Lampar, dan Dragan. Sementara di Kecamatan Juwangi Pemkab telah mengirim bantuan air bersih ke Desa Sambeng, Kalimati, Ngaren, Pilangrejo, dan Desa Krobokan, masing-masing dua tangki.

Advertisement

“Kalau untuk desa-desa kekeringan di Kecamatan Wonosegoro dan Karanggede, beberapa pekan lalu sudah mendapat kiriman air bersih dari Bakorwil II Jateng Surakarta,” imbuh dia.

Dia meminta warga yang mulai kesulitan mendapatkan air bersih segera mengajukan proposal bantuan ke Pemkab melalui pemerintah desa dan camat. Seperti diketahui, di Boyolali ada tujuh kecamatan yang rawan kekeringan yaitu Kecamatan Musuk, Wonosegoro, Kemusu, Juwangi, Klego, Selo, dan Karanggede.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif