Jogja
Minggu, 9 Agustus 2015 - 22:20 WIB

DPRD GUNUNGKIDUL : Keluhan Klasik Terus Muncul dalam Kegiatan Reses Dewan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jumlah kursi DPRD Kota Solo 2024 (JIBI/dok)

DPRD Gunungkidul mendapat kritikan dari aktivis.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Permasalahan klasik terus saja muncul dalam setiap kegiatan reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang dilakukan mulai 3-8 Agustus 2015. Harapannya wakil rakyat ini tidak hanya sebatas turun ke bawah menyerap aspirasi dari warga, melainkan juga memberikan solusi dengan tindakan nyata sehingga masalah tersebut bisa diatasi.

Advertisement

Beberapa keluhan dari masyarakat di antaranya masalah perbaikan infrastruktur, kelangkaan pupuk hingga krisis air bersih.

“Setiap kali reses masalah yang muncul itu-itu saja, mulai dari kelangkaan pupuk, atau jalan rusak. saya minta, anggota dewan lebih responsif dan memberikan solusi,” kata Aktivis Jejaring Rakyat Mandiri (Jerami) Rino Caroko, Sabtu (8/8/2015).

Dia ingin masa reses jangan hanya sebagai kegiatan untuk menghambur-hamburkan uang. Seharusnya kegiatan tersebut memberikan solusi dan bukan sekadar menyerap aspirasi saja, melainkan sebisa mungkin mengatasinya dengan pelaksnaaan program yang ada di dewan atau Pemkab Gunungkidul.

Advertisement

“Namun kenyataannya ini belum berjalan dengan baik. Penyerapan aspirasi itu sudah jelas, tapi yang jadi masalah adalah cara mengatasinya,” ujar pria berkacamata ini.

Saking kesalnya, Rino berpendapat jika memang masa reses tidak memberikan manfaat lebih baik kegiatan tersebut dikaji dan ditinjau ulang.

“Permasalahannya aspirasi yang muncul hanya itu-itu saja. Kalau memang serius bekerja harusnya masalah tersebut tidak muncul lagi di reses berikutnya. Tapi kenyataannya setiap kali reses masalah pupuk, air, jalan rusak terus saja muncul,” keluhnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif