Soloraya
Sabtu, 8 Agustus 2015 - 11:30 WIB

TENAGA KERJA KARANGANYAR : Pemkab Bangun Gedung BLK Rp2,7 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peletakan batu pertama pembangunan gedung BLK Karanganyar. (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Tenaga kerja Karanganyar, Pemkab segera miliki gedung untuk praktik kerja.

Solopos.com, KARANGANYAR–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar mengucurkan dana Rp2,7 miliar untuk membangun satu gedung baru di kompleks Balai Latihan Kerja (BLK).

Advertisement

Alokasi dana membangun gedung milik Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) itu dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan dana Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Provinsi Jawa Tengah. Pemkab akan membangun gedung satu lantai berkapasitas 12 kamar.

“Ini tahap satu. Kami membangun gedung dengan kapasitas 12 kamar, tetapi tanpa isi [tempat tidur, almari, dan lain-lain]. Rencana, gedung dua lantai. Lantai satu untuk kamar dan lantai dua untuk aula. Semoga pembangunan tahap kedua bisa dilaksanakan tahun depan,” kata Kepala Dinsosnakertrans Karanganyar, Agus Heri Bindarto, saat ditemui wartawan seusai peletakan batu pertama pada pembangunan gedung dan gudang BLK Dinsosnakertrans, Jumat (7/8/2015).

Agus melaporkan pemenang lelang proyek pembangunan BLK di Bangsri Karangpandan itu salah satu kontraktor dari Karanganyar.

Advertisement

Target pembangunan satu gedung BLK itu rampung November 2015. Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, juga mengingatkan kontraktor untuk menghitung waktu.

“Perhatikan bulan. Ini sudah Agustus. Enggak boleh melebihi batas yang sudah ditentukan. Sesuai kontrak. November sudah harus selesai. Pengawas lapangan harus cerdas. Lalu, jangan lupa menanam pohon yang sudah agak besar. Supaya saat penghujan bisa subur,” ujar dia saat memberikan sambutan.

Orang nomor satu di Pemkab itu menyampaikan BLK Karanganyar mampu menampung 100 orang. BLK Karanganyar menyediakan sejumlah fasilitas, seperti 14 kamar tidur dan sejumlah ruang praktik, seperti ruang praktik otomotif, salon, jahit, las, IT, konveksi, komputer, dan lain-lain.

Advertisement

“Ini bagian dari prosedur pemberdayaan masyarakat. Kami dekati melalui pelatihan. Gedung ini penting. Kami melihat hasil pelatihan BLK relatif produktif,” tutur dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif