Soloraya
Sabtu, 8 Agustus 2015 - 22:40 WIB

PENGANIAYAAN KARANGANYAR : Minta Warisan, Brondong Tusuk istri

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/o-bras.com)

Penganiayaan Karanganyar kali ini dilakukan seorang suami terhadap istrinya sendiri.

Solopos.com, KARANGANYAR — Seorang warga Dukuh Gatak, Desa Gajahan, Colomadu, Karanganyar berinisial IM, nekat menganiaya istrinya sendiri berinisial M, Jumat (7/8/2015) malam. sekitar pukul 22.00 WIB. Diduga, perbuatan itu dilatarbelakangi keinginan IM meminta warisan M, tapi ditolak oleh M.

Advertisement

IM adalah suami M yang umurnya jauh lebih muda dibandingkan M. Salah satu tetangga korban, Sutoyo, 43, mengungkapkan pada Jumat malam sekitar pukul 22.00 WIB, ia dan tetangga lainnya mendengar seseorang yang minta tolong. Setelah didatangi, ternyata orang tersebut adalah anak korban yang meminta tolong agar ibunya yang ada di dalam rumah segera ditolong.

“Katanya, anaknya itu ditelepon ibunya diminta segera ke rumah karena ibunya ditusuk oleh suaminya,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di dekat rumah korban, Sabtu (8/8/2015).

Anak korban dan para tetangga, terangnya, tidak bisa masuk ke rumah karena rumah korban digembok dari luar. Akibatnya warga harus membuka paksa gembok rumah korban. Setelah itu, warga dan anak korban baru bisa masuk rumah. Di dalam rumah, korban dan salah satu pembantunya berinisial W, sudah berlumuran darah akibat luka tusukan. Mereka kemudian segera dibawa ke Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS/RS Yarsis Solo).

Advertisement

Sutoyo mengatakan menurut informasi yang ia dengar, penusukan dilatarbelakangi oleh keinginan suaminya yang meminta warisan kepada istrinya. Karena istrinya menolak, akhirnya IM nekat menusuk istrinya.

Sutoyo sendiri mengaku tidak mengenal keluarga korban. Korban dan keluarganya baru menempati rumah tersebut sejak dua tahun lalu. Selama ini, korban dan keluarganya tidak pernah bergaul dengan masyarakat. Mereka juga tak pernah hadir dalam pertemuan-pertemuan warga. “Jadi saya juga tidak tahu namanya,” ujarnya.

Tetangga korban lainnya, Tukiman, juga mengaku tidak mengenal korban dan keluarganya. Hal itu karena keluarga tersebut tak pernah bergaul dengan warga sekitarnya. Ketika Solopos.com mendatangi rumah korban, Sabtu siang sekitar pukul 13.00 WIB, pagar rumah terkunci dari luar. Rumah yang pagarnya setinggi kurang lebih 2,5 meter itu terlihat sepi. Di halaman rumah terparkir sebuah sepeda motor.

Advertisement

Kapolsek Colomadu, AKP Joko Waluyono, mewakili Kapolres Karanganyar, mengungkapkan tak lama setelah kejadian, pihak kepolisian menerima laporan dari masyarakat tentang terjadinya kasus penusukan. Selanjutnya, polisi ada yang bertugas ke rumah korban, ada juga yang berusaha menangkap pelaku. Akhirnya, pelaku penusukan bisa ditangkap di RSIS. “Saat itu pelaku mau meminjam ambulans tapi kemudian kami [polisi] tangkap,” ujarnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ungkapnya, korban M dan pembantunya, W, sama-sama menderita luka tusuk cukup dalam di perut bagian kiri dan di dekat siku tangan. Luka di bagian perut hampir mengenai tulang rusuk. “Saat ini mereka masih dirawat di Yarsis,” jelasnya.

Ketika Solopos.com mendatangi RSIS untuk bertemu korban, pihak customer service RSIS mengatakan tidak ada pasien RSIS atas nama M. Saat ini, terang Joko, pelaku penusukan berada di rumah sakit jiwa. Namun Joko enggan membeberkan nama rumah sakit jiwa tersebut.

Berdasarkan keterangan anak korban, pelaku pernah berobat ke rumah sakit jiwa. Oleh karena itu pihak kepolisian langsung memasukan pelaku ke rumah sakit jiwa untuk dilakukan observasi selama dua pekan. “Tindakan selanjutnya masih menunggu hasil observasi di rumah sakit jiwa,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif