News
Sabtu, 8 Agustus 2015 - 13:00 WIB

PEMBUNUHAN SEKRETARIS DIRUT XL : Jasad Rian Utuh Meski Sudah 8 Bulan Dikubur, Begini Penjelasan Polisi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hayriantira alias Rian (Twitter)

Pembunuhan Sekretaris Dirut XL menggegerkan masyarakat karena baru terungkap setelah berbulan-bulan.

Solopos.com, JAKARTA – Jenazah asisten Presdir XL yang menjadi korban pembunuhan, Hayriantira alias Rian, 37, masih utuh kendati telah dimakamkan selama delapan bulan. Hal itu terungkap saat polisi 8membongkar makam Rian untuk mengambil sampel DNA, Jumat (7/8/2015).

Advertisement

Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti yang ikut dalam proses pembongkaran mengatakan jenazah Rian memang belum menjadi tulang, namun sudah rusak dan busuk.

“Jenazahnya bukan utuh, itu sudah busuk dan hancur tapi masih bisa diambil DNA-nya,” ucap Krishna seperti dilansir Detikcom, Sabtu (8/8/2015).

Advertisement

“Jenazahnya bukan utuh, itu sudah busuk dan hancur tapi masih bisa diambil DNA-nya,” ucap Krishna seperti dilansir Detikcom, Sabtu (8/8/2015).

Dia menerangkan saat dikubur 8 bulan lalu, mayat Rian tidak diketahui identitasnya. Sehingga sesuai aturan jenazah harus dikubur dengan dilapisi plastik.

“Itu SOP-nya kedokteran forensik kalau ada mayat tanpa identitas harus dilapisi plastik waktu dikubur, sehingga kalau nanti ketahuan pelaku pembunuhnya bisa dilakukan tes DNA,” jelas Krishna.

Advertisement

Setelah makam dibongkar, polisi mengambil sampel DNA Rian. Jenazah Rian juga sudah dibawa ke kampung ibunya di Brebes, Jawa Tengah.

Rian diketahui tewas dibunuh teman dekatnya Andy Wahyudi di Hotel Cipaganti, Garut akhir Oktober 2014 lalu. Dalam prarekonstruksi yang digelar polisi Jumat kemarin, Rian tewas karena dibekap bantal oleh Andy.

Rian lalu dilucuti pakaiannya dan ditenggelamkan di kolam air panas yang ada di kamar mandi kamar. Mayat Rian baru ditemukan petugas hotel sehari setelah itu, sehingga kulitnya melepuh saat ditemukan.

Advertisement

Hal tersebut membuat polisi kesulitan mengenali jenazah tanpa identitas itu, karena kulit yang mengelupas menyebabkan sidik jari rusak dan tidak bisa dikenali. 

Sementara, Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Polres Garut, Jawa Barat, untuk terus memperdalam motif pembunuhan Rian.

“Sudah diekspose oleh Dirkrimum. Saya kira kasus sudah terungkap, tinggal memperdalam motifnya,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian, di kantornya, Jakarta, seperti dilansir Okezone, Jumat.

Advertisement

Tito menduga ada kemungkinan kasus tewasnya Rian merupakan pembunuhan berencana. “Bisa saja ini termasuk pembunuhan berencana, karena ada unsur jauh-jauh hari niatnya sudah ada, dan ini sedang diungkap oleh teman-teman penyidik,” ujarnya.

Meski demikian, pihaknya tetap mengedepankan asas praduga bersalah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif