News
Sabtu, 8 Agustus 2015 - 07:20 WIB

HARGA BBM : Konsumen Tak Terpengaruh Harga Pertamax

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana SPBU Hos Cokroaminoto, Jogja, Jumat (7/8/2015). (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Harga BBM untuk pertamax mengalami kenaikkan.

Harianjogja.com, JOGJA—Harga bahan bakar jenis pertamax mengalami kenaikan Rp150 per liter. Kenaikan tersebut dinilai tidak mempengaruhi minat beli pelanggan.

Advertisement

Operasional Lapangan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Hos Cokroaminoto Harry Purnomo mengatakan, kenaikan harga pertamax sudah terjadi sejak Rabu (5/8/2015). Pertamax yang semula dijual dengan harga Rp9.400 per liter menjadi Rp9.550 per liter. Menurutnya, kenaikan harga tersebut merupakan hal yang biasa.

“Pelanggan juga tidak berkurang. Mereka tetap setia memakai pertamax. Setiap hari, rata-rata konsumsi pertamax sebanyak satu kilo liter [KL],” ujar dia di SPBU Hos Cokroaminoto, Jumat (7/8/2015).

Salah satu pengguna pertamax Iwan mengaku tidak mengetahui kenaikan harga tersebut. Menurutnya, karena kenaikan harga tidak terlalu besar, ia tidak merasakannya. Namun, untuk harga eceran, ia mengakui ada kenaikan. “Kalau beli di SPBU, enggak memperhatikan ada kenaikan atau tidak. Tapi, kalau di eceran ada kenaikan,” ujar dia.

Advertisement

Iwan mengatakan, pertamax di eceran mengalami kenaikan Rp500 per liter. Dari harga sebelumnya Rp10.000 per liter menjadi Rp10.500 per liter.

Marketing Branch Manager Pertamina DIY dan Surakarta Freddy Anwar menjelaskan, per 5 Agustus, ada beberapa jenis bahan bakar yang mengalami kenaikan harga. Harga pertamax naik menjadi Rp9.550 per liter, pertamax plus menjadi Rp10.600 per liter. Khusus pertamax dex turun menjadi Rp12.000 per kg. “Harga premium, solar subsidi, dan solar keekonomian [NPSO] harganya tetap,” ujar dia.

Freddy menyebutkan, rerata konsumsi (pasokan) harian pertamax di DIY mencapai 200 KL, sementara, rerata konsumsi harian Premium sebesar 1.350 KL. Untuk solar, rerata konsumsi harian di DIY mencapai 350 KL pada 2015.

Advertisement

Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas (Hiswana Migas) DIY mengatakan, naiknya harga pertamax merupakan wewenang dari Pertamina karena termasuk bahan bakar khusus. Ketua Hiswana Migas DIY Siswanto meyakini, sebelum mengambil kebijakan, pasti ada perhitungan tersendiri mengenai untung dan ruginya. “Kalau untuk kami [Hiswana Migas DIY] tidak ada pengaruhnya karena kenaikan dinilai sangat kecil [Rp150 per liter],” ujar dia.

Menurutnya, tidak ada penurunan konsumen di lapangan. Bagi konsumen terutama pengguna pertamax, harga tidak menjadi masalah. Justru hal yang terpenting adalah ketersediaannya. Jangan sampai, harga naik dan barangnya susah didapatkan. “Rerata konsumsi [serapan] pertamax di DIY 30 sampai 35 KL per hari, sedangkan rerata konsumsi premium per hari 1.400 KL,” ungkap dia

Advertisement
Kata Kunci : Harga BBM Pertamax
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif