Jatim
Sabtu, 8 Agustus 2015 - 11:05 WIB

GUNUNG RAUNG MELETUS : Abu Vulkanis Raung Makin Tebal dan Luas

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melihat Gunung Raung yang meletus dari Desa Sumber Arum, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (25/7/2015).(JIBI/Solopos/Antara/Budi Candra Setya)

Gunung Raung meletus menebar abu vulkanis ke berbagai arah.

Madiunpos.com, BANYUWANGI — Aktivitas Gunung Raung di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Jember, Provinsi Jawa Timur dalam lima hari terakhir terus menunjukkan peningkatan. Sebaran abu vulkanis akibat Gunung Raung meletus itu pun semakin tebal dan meluas.

Advertisement

Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur yang dikutip Okezone, Jumat (7/8/2015), terjadi satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 32 milimeter, dengan durasi 103 detik.

Hal tersebut mengakibatkan Gunung Raung meletus dan menyemburkan lava pijar setinggi 100 meter. Letusan terjadi secara strobolian dengan tipe magma yang encer dan miskin gas, sehingga semburan lava masih di dalam kaldera.

Advertisement

Hal tersebut mengakibatkan Gunung Raung meletus dan menyemburkan lava pijar setinggi 100 meter. Letusan terjadi secara strobolian dengan tipe magma yang encer dan miskin gas, sehingga semburan lava masih di dalam kaldera.

Semburan lava pijar akibat Gunung Raung meletus itu terlihat saat malam hari seiring timbulnya suara gemuruh dan dentuman dari magma Raung. Gempa tremor juga juga masih terjadi secara terus-menerus dengan amplitudo 8-32 milimeter, dominan amplitudo 31 milimeter.

Petugas PVMGB, Nugraha Kartanegara mengatakan, data tersebut menunjukkan adanya suplai magma ke permukaan kawah yang terus-menerus terjadi, sehingga menimbulkan asap kelabu tebal dengan tekanan lemah setinggi 1.000 meter mengikuti arah angin condong ke selatan dan tenggara. Akibatnya, hujan abu vulkanis tak bisa dihindari dan melanda permukiman secara merata di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur.

Advertisement

“Dampak debu Gunung Raung mulai dirasakan warga Rabu [5/8/3015] malam. Mata perih terkena abu tersebut. Sekarang kalau keluar rumah, banyak warga mengenakan masker dan kaca mata,” kata Lurah Gilimanuk I Gede Ngurah Widiada, Jumat.

Meskipun guyuran abu Gunung Raung terjadi sekitar dua hari, menurutnya, belum ada laporan warga yang menderita sakit, khususnya di saluran pernafasannya.

Pelabuhan Normal
Sementara Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Delon mengatakan abu Gunung Raung yang jatuh hingga ke Selat Bali tersebut tidak menganggu penyeberangan kapal dari Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Advertisement

“Kalau rumah maupun perkantoran hanya menjadi kotor saja. Seperti teras kantor saya yang dipenuhi abu berwarna hitam,” katanya.

Jika guyuran abu ini berlanjut, ia mengatakan, akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk membagikan masker bagi warga yang beraktivitas di sekitar pelabuhan.

Selain Gilimanuk, dampak abu Gunung Raung juga dirasakan warga pesisir di Desa Pengambengan, meskipun tidak sampai menganggu aktivitas. “Pagi-pagi mobil saya sudah dipenuhi abu. Memang tinggal mencuci saja, tapi kalau besok kotor lagi karena abu, ya repot juga,” kata H. Tarom, salah seorang warga setempat.

Advertisement

Embusan abu akibat Gunung Raung meletus juga dirasakan warga di Kota Negara. Meskipun abu itu hanya tipis, namun warga rata-rata mengeluhkan matanya perih saat mengendarai sepeda motor.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif