News
Jumat, 7 Agustus 2015 - 14:30 WIB

PEMBUNUHAN SEKRETARIS DIRUT XL : Polisi Bongkar Makam, Motif Pembunuhan Rian Masih Gelap

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hayriantira alias Rian (Twitter)

Pembunuhan Sekretris Dirut XL, Rian, masih gelap. Pasalnya, keterangan tersangka berubah ubah.

Solopos.com, GARUT — Polda Metro Jaya bersama Polres Garut melakukan pembongkaran makam Sekretaris Dirut XL, Rian alias Hayriantira di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cibunar, Jawa Barat, Jumat (7/8/2015) pukul 10.00 WIB. Namun, polisi masih kesulitan menemukan motif pembunuhan.

Advertisement

“Pada hari ini telah dilakukan pembongkaran makam korban,” ujar AKBP Arif Rachman, Kapolres Garut di TPU Cibunar, Jumat (7/8/2015), dikutip Solopos.com dari Okezone. Arif mengatakan, pembongkaran ini untuk memenuhi keingingan keluarga korban sekaligus untuk keperluan validasi identitas korban.

“Ada dua hal, pertama untuk memenuhi keinginan keluarga korban, yang kedua untuk mengambil sampel untuk dibandingkan dengan ibu korban walaupun saat autopsi awal sudah diambil tapi ini untuk lebih valid,” jelasnya.

Advertisement

“Ada dua hal, pertama untuk memenuhi keinginan keluarga korban, yang kedua untuk mengambil sampel untuk dibandingkan dengan ibu korban walaupun saat autopsi awal sudah diambil tapi ini untuk lebih valid,” jelasnya.

Dokter Paurkes Kamtibmas Biddokes Polda Jawa Barat, dr. Endah, menjelaskan dari tubuh korban nantinya akan diambil sample rambut serta sebagian tulang iganya. “Kita mengambil sampel lanjutan dari hasil autopsi lalu untuk memastikan dan meyakinkan. Kita ambil contoh rambut dan sebagian tulang iga korban,” ungkapnya.

Meski sudah membongkar makam, Polda Metro Jaya dan Polres Garut mengaku kesulitan untuk membongkar motif di balik pembunuhan Rian alias Hayriantira itu. Masalahnya, keterangan tersangka Andi Wahyudi (AW) berubah-ubah.

Advertisement

Berubah-ubahnya keterangan tersangka serta keenggannanya untuk buka mulut menjadi tantangan bagi penyidik untuk bisa membongkar motif di balik pembunuhan Rian. “Ini jadi tantangan tersendiri untuk penyidik. Saya yakin tersangka hanya akan berbicara ketika terjepit,” kata Krishna.

Saat ini, pihak Polda Metro Jaya dan Polres Garut terus bekerja sama untuk melakukan penyidikan sehingga bisa terungkap semua alasan di balik pembunuhan Rian. “Kita sedang mengumpulkan alat bukti lainnya yang bersifat yuridis yang kemudian dikonfirmasi dengan bukti lainnya,” ungkap Krishna.

Andi Wahyudi yang diduga kekasih Rian, diketahui mengambil barang-barang milik korban. “Selain membunuh, tersangka juga membawa lari mobil milik korban,” jelas Kombes Pol Krishna Murti Dirkrimum Polda Metro Jaya, dalam release di Polres Garut, Jawa Barat, Jumat (7/8/2015).

Advertisement

Selain itu, Krishna juga mengatakan tersangka juga membawa buku tabungan, ATM, serta sertifikat rumah milik Rian. “Selain mobil, tersangka juga membawa buku tabungan senilai sekitar Rp300 juta, ATM, serta sertifikat tanah di daerah Cimanggis,” jelasnya.

Kasus ini berawal dari kabar hilangnya Rian sejak November 2014. Namun, pihak keluarga baru melaporkannya ke Polda Metro Jaya pada April 2015. Setelah diselidiki, diketahui bahwa Rian ternyata sudah dibunuh oleh Andi Wahyudi pada 31 Oktober 2014 di Hotel Cipaganti, Garut.

Rian dibunuh dengan cara dibekap hingga lemas lalu direndam air panas dalam bath-up kamar Hotel Cipaganti, Garut. Kombes Pol Krishna Murti mengatakan kesimpulan itu berdasarkan pengakuan tersangka Andi Wahyudi.

Advertisement

“Begitu tewas, korban dibawa ke kamar mandi dan direndam air panas di dalam bath-up kamar mandi hotel,” ujar Krishna di Mapolda Metro Jaya, Rabu (5/8/2015).

Krishna menambahkan, tersangka AW kesal karena saat itu korban akan menjual mobil untuk bayar utang. “Belakangan diketahui kalau mobil itu dipakai sama pelaku,” katanya. Mobil yang dipakai oleh pelaku itu yang akhirnya bisa membongkar pembunuhan Rian yang dilakukan sembilan bulan lalu itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif