Soloraya
Jumat, 7 Agustus 2015 - 16:55 WIB

KECELAKAAN KARANGANYAR : Pikap Tak Kuat Nanjak, Masuk Sungai, 1 Tewas

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang warga berdiri di tepi jurang di dekat jembatan Jenggotan, Jumat (7/8). Mobil bak terbuka yang mengangkut kricak terperosok ke aliran Kali Samin diduga tidak kuat menanjak, Kamis (6/8/2015). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Kecelakaan di Karanganyar menyebabkan satu orang penumpang mobil pikap tewas

Solopos.com, KARANGANYAR--Mobil pikap jatuh ke Kali Samin karena diduga tidak kuat melaju di jalan menanjak di dekat jembatan Jenggotan di perbatasan Desa Ngadiluwih dan Desa Gantiwarno, Kamis (6/8/2015) sekitar pukul 11.00 WIB. Akibat kejadian itu, satu orang tewas dan satu orang luka-luka.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, korban tewas adalah warga Jiringan Wetan, Dawung, Matesih, Dwi Darwanto, 31, sedangkan korban luka adalah lelaki yang dikenal bernama Rebo, 50. Dwi adalah sopir mobil bak terbuka sedangkan Rebo duduk di kursi penumpang.

Kejadian bermula saat mereka membeli kricak di salah satu penambang batu di sekitar jembatan Jenggotan atau tidak jauh dari lokasi kecelakaan. Salah satu penambang pasir yang tinggal di Jenggotan, Dawung, Matesih, Wiryo Pariyem, 60, menuturkan melihat Dwi membeli kricak kepada juragan tempat dia bekerja. Dwi membeli 1,5 kotak atau kurang dari satu kubik kricak.

Mobil bak terbuka berisi kricak tidak sampai penuh. Saat itu, Pariyem mengaku menyarankan Dwi pulang lewat depan Balai Desa Gantiwarno. Namun, menurut Pariyem, Dwi menolak. Dwi pulang melalui arah berlawanan.

Advertisement

“Mpun kulo elingke. Menawi lewat jembatan mriku, maringi kode [klakson beberapa kali]. Tetapi, pak sopir malah bilang ‘kode ki kode opo’. Nggih sampun, kulo mandap pados pasir malih. Trus mboten dangu mireng ‘mak grobyak’,” kata Pariyem saat ditemui wartawan di sela-sela mencari pasir.

Setelah itu, Pariyem mengaku mendengar teriakan minta tolong. “Tulungggggggg. Wonten sing mbengok ngonten. Ping pirang-pirang. Kulo ndrodok. Teng pikiran ojo-ojo mobil sing tuku kricak mau. Hla kok tenan,” ujar dia sembari memegangi lutut karena mengaku masih gemetar mengingat kejadian itu.

Teriakan minta tolong diduga memancing sejumlah orang yang menambang di sekitar Kali Samin dan warga sekitar berdatangan.
Informasi dari tetangga Dwi, Suyanto, 40, mengungkapkan Dwi memiliki toko bahan bangunan belum lama. Saat kejadian, dia membeli kricak bersama salah satu karyawannya, Rebo. Mereka mengendarai mobil bak terbuka warna biru muda. Nahas, mereka mengalami kecelakaan saat perjalanan pulang.

Advertisement

Mereka melewati jalan menanjak menuju Desa Ngadiluwih. Jalan menanjak dan sedikit berbelok. Pantauan Espos, sebagian jalan di sekitar jembatan itu terkikis. Selain itu, tidak semua tebing diberi pembatas jalan. Hanya ada beberapa tong berisi cor di sekitar jembatan.

Saat melewati jalan itu, diduga mobil yang dikemudikan Dwi tidak kuat menanjak. Dia hendak menyelamatkan diri agar tidak terjatuh ke kali. Bagian belakang mobil diduga menabrak tong bersisi cor yang menjadi pembatas antara jalan dengan tebing. Mobil bak terbuka itu tidak berhenti, tetapi terjun ke jurang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif