Jateng
Jumat, 7 Agustus 2015 - 06:50 WIB

EKONOMI PEKALONGAN : KKP-BI Kembangkan Ekonomi Kerakyatan Budidaya Udang

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Ekonomi Pekalongan akan dikembangkan dengan budidaya udang.

Kanalsemarang.com, PEKALONGAN-Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerja sama Bank Indonesia akan mengembangkan ekonomi kerakyatan bidang budidaya udang di Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

Advertisement

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, di Pekalongan, Kamis (6/8/2015), mengatakan budidaya udang masih menjadi komoditas utama dan primadona untuk dikembangkan di Tanah Air karena peluang pasarnya masih terbuka lebar untuk ekspor maupun memenuhi kebutuhan domestik.

“Budidaya udang sebagai salah satu solusi meningkatkan kesejahteraan, perekonomian daerah dan mengembangkan ekonomi kerakyatan. Kota Pekalongan menjadi pilihan Bank Indonesia sebagai sentra pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis budidaya udang tersebut,” katanya.

Di sela-sela acara Focus Group Discussion Udang Vaname Dari Pekalongan Untuk Indonesia, Slamet mengatakan budidaya udang bisa dilakukan dengan beberapa sistem seperti tradisional, tradisional plus, semi intensif, intensif, dan super intensif sehingga bisa menjadi pilihan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan.

Advertisement

“Saat ini, kita anjurkan berbudidaya udang ramah lingkungan, dengan memperhatikan dan memelihara lingkungan mangrove di sekitar tambak” katanya.

Menurut dia, budidaya udang yang berkelanjutan merupakan keharusan agar usaha yang dilakukan juga berkelanjutan. Padat tebar 70-80 ekor per meter persegi akan memberikan keuntungan bagi pembudidaya.

“Sesuai arahan Menteri Kelautan dan Perikanan, usaha budidaya harus mampu menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung keberlanjutan. Kota Pekalongan telah membuktika dengan membangun technopark berbasis perikanan budidaya yang tentunya sangat mendukung kemandirian dan keberlanjutan,” katanya.

Advertisement

Ia mengatakan Kota Pekalongan, saat ini cukup diperhitungkan dalam produksi udangnya karena mampu mengubah tambak idle yang sebelumnya tidak produktif menjadi lahan yang produktif.

Produksi udang Kota Pekalongan, kata dia, menjadi bagian dari produksi udang nasional yang saat ini pasar global masih membutuhkan pasokan sekitar 500.000 ton udang.

“Oleh karena itu, Indonesia harus mampu berkontribusi untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Bank Indonesia pun telah menjadikan Kota Pekalongan sebagai percontohan manajemen budidaya udang yang menguntungkan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif