News
Kamis, 6 Agustus 2015 - 17:30 WIB

SELEKSI PIMPINAN KPK : Ini Cara Bareskrim Telusuri Rekam Jejak Capim KPK

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gedung KPK (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Seleksi pimpinan KPK melibatkan sejumlah lembaga penegak hukum dalam penelusuran rekam jejak calon, termasuk Polri.

Solopos.com, JAKARTA — Bareskrim Polri membentuk tim khusus untuk menelusuri latar belakang dan catatan kriminal calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Advertisement

Kabareskrim Komjen Pol. Budi Waseso mengatakan pihaknua sudah membuat tim khusus untuk menelusuri rekam jejak calon pimpinan KPK. Tim tersebut bertugas di wilayah yang terkait dengan tempat tinggal, tempat bekerja, dan rekam jejak calon pimpinan KPK.

“Tim itu akan ke sektor dan wilayah. Tentunya berkaitan dengan jejak yang bersangkutan, domisili, tempat bekerja, dan asal-usulnya. Semuanya kami teliti,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/8/2015).

Budi Waseso menuturkan penelusuran tersebut dilakukan agar tidak terjadi kriminalisasi, saat calon tersebut terpilih, dan menjabat sebagai pimpinan KPK. Pihaknya akan meminta Kepolisian Daeah bertangungjawab jika nantinya ada persoalan hukum masa lalu yang digunakan untuk menjerat pimpinan KPK.

Advertisement

Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK (Pansel KPK) memang secara tertulis meminta Bareskrim Polri ikut menelusuri rekam jejak 48 calon pimpinan KPK. Hasil penelusuran tersebut akan menjadi salah satu pertimbangan dalam proses seleksi yang dilakukan.

Budi Waseso sendiri sempat mengatakan penelusuran rekam jejak tersebut bukan hal yang sulit karena pihaknya diberi nama dan identitas jelas dari 48 calon pimpinan KPK tersebut. Bareskrim Polri juga akan menelusuri langsung rekam jejak para calon tersebut ke wilayah tempat tinggalnya agar mendapatkan hasil yang optimal.

Catatan kriminal memang menjadi aspek penilian dengan bobot yang tinggi dalam proses seleksi calon pimpinan KPK. Pasalnya, panitia seleksi menginginkan lembaga tersebit dipimpin oleh orang yang bersih, dan tidak dapat dikriminalisasi.

Advertisement

Selain melibatkan Bareskrim Polri, panitia seleksi juga meminta bantuan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kejaksaan, KPK, dan lembaga masyarakat sipil.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif