News
Kamis, 6 Agustus 2015 - 10:20 WIB

PPDB 2015 : Kulonprogo Perpanjang Pendaftaran Siswa SD

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa SD Mojokerto belajar mencuci tangan, Rabu (18/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Zabur Karuru)

PPDB 2015 di Kulonprogo masih memiliki ribuan kursi sekolah negeri.

Harianjogja.com, KULONPROGO -Dari 10.528 kursi kosong di jenjang pendidikan SD Negeri di Kulonprogo, masih ada 4.713 kursi yang masih kosong. Pihak terkait memperpanjang masa pendaftaran.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Kulonprogo, Sumarsana mengatakan, kuota PPDB SD tahun 2015 mencapai 376 rombel atau 10.528 kursi. Berdasarkan kondisi saat ini, rata-rata jumlah siswa per rombel hanya 15,47 sehingga bisa dikatakan tidak memenuhi standar pelayanan minimal (SPM). “Idealnya, satu rombel atau kelas berisi 20-28 orang,” ujar Sumarsana kepada Harianjogja.com, Rabu (5/8/2015).

Jika ingin memenuhi SPM 20 orang per rombel, lanjut Sumarsana, cara tercepat sekaligus ekstrem yang bisa ditempuh adalah menghapus 86 rombel. Artinya, kemungkinan bisa ada sekolah yang bakal ditutup. “Kalau hanya dua atau tiga rombel masih oke, tapi tidak mudah kalau harus 86 rombel. Kalau nekat mengurangi, kami bisa melanggar SPM lainnya,” paparnya.

Sumarsana menjelaskan, SPM yang paling rentan terhadap penghapusan rombel adalah terkait jarak sekolah dengan tempat tinggal peserta didik. Jarak yang dibatasi maksimal tiga kilometer bisa menjadi semakin jauh, yaitu rata-rata lima sampai 10 kilometer.

Advertisement

Menurut Sumarsana, perlu dilakukan pengkajian ulang terkait ketentuan SPM jumlah peserta didik per rombel. Tidak hanya sekedar efisien, melainkan harus memperhatikan kondisi geografis suatu wilayah. “Kami akan berkoordinasi dengan propinsi tentang bagaimana solusinya,” ucapnya.

Sumarsana menambahkan, besar gaji dan tunjangan guru rencananya juga akan dipengaruhi jumlah siswa per rombel pada 2016 mendatang. “Nah, padahal rata-rata kami hanya 15 orang. Tentu negara harus mencarikan solusi dan antisipasi,” katanya.

Sementara itu, Pengelola Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Dindik Kulonprogo, Sugiyantoro menambahkan, kekurangan peserta didik tidak hanya dialami sekolah swasta. Dia menyebutkan, hingga tahun ajaran baru dimulai, masih ada 355 kursi kosong yang tersebar di beberapa SMP negeri.

Advertisement

Sedangkan pada jenjang berikutnya, ada dua SMK dan satu SMA negeri yang masing kekurangan siswa. “SMA Negeri 1 Kokap masih kurang 60 kursi, SMK 1 Girimulyo kurang 41 kursi, dan SMA 1 Samigaluh yang masih punya enam kursi kosong,” urai Sugiyantoro.

Ditanya mengenai jumlah kursi kosong pada jenjang SMP dan SMA/SMK swasta, Sugiyantoro mengaku belum bisa menyampaikannya. “Datanya belum lengkap karena ada sekolah yang belum mengirimkan data mereka ke kami,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif