Kurs rupiah terus melemah atau terdepresiasi kian dalam seiring dolar AS yang kian perkasa.
Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah kian terperosok di atas Rp13.500/dolar AS. Rupiah di pasar spot terdepresiasi 0,1% atau 14 poin ke level Rp13.529/dolar AS dari penutupan sehari sebelumnya Rp13.515/dolar AS.
Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Kamis (5/8/2015), rupiah melemah 19 poin atau 0,14% ke Rp13.534/dolar AS. Beberapa saat kemudian, pukul 08.02 WIB, rupiah jadi melemah delapan poin atau 0,06% ke Rp13.523/dolar AS.
Sementara itu, mata uang di Asia tenggara kompak melemah. Pukul 08.38 WIB, dolar Singapura (-0,02%), peso Filipina (-0,07%), ringgit Malaysia (-0,27%), baht Thailand (-0,05%), dan rupiah melemah 0,04% ke Rp13.519/dolar.
Rupiah sempat kembali bertenaga setelah sinyal kenaikan Fed Rate pada September 2015, yang didukung dengan rilis data ekonomi AS yang menunjukkan perbaikan angka. “Data [AS] terakhir mendukung [sinyal suku bunga The Fed naik] September,” kata Ray Attrill, Kepala Strategi Mata Uang National Australia Bank Ltd seperti dikutip Bloomberg, Kamis (6/8/2015).
Namun saat jeda, kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan nilai tukar rupiah atas dolar AS melemah 12 poin atau 0,09% ke Rp13.529/dolar AS. Akhirnya rupiah ditutup melemah di level Rp13.529/dolar AS.