Soloraya
Kamis, 6 Agustus 2015 - 02:40 WIB

KEKERINGAN SRAGEN : PDAM Ajukan SIPA WKO ke BBWSBS

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Waduk Kedungombo (Ist/Pemprov Jateng)

Krisis air di Sragen membuat PDAM ajukan alternatif sumber air dari WKO.

Solopos.com, SRAGEN–Waduk Kedung Ombo (WKO) yang terletak di perbatasan Sragen, Boyolali, dan Grobogan dipilih Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen sebagai sumber air alternatif untuk mengatasi kesulitan air bersih di lima kecamatan. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sragen sudah mengajukan surat izin pengambilan air (SIPA) ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk pengelolaan air WKO.

Advertisement

Direktur Umum PDAM Sragen, M. Sholeh, saat ditemui Solopos.com di sela-sela rapat paripurna di Gedung DPRD Sragen, Rabu (5/8/2015), mengatakan pengajuan SIPA ke BBWSBS itu didasarkan pada hasil studi PDAM dengan pendamping konsultan Oasen dari Negeri Kincir Angin. Studi yang dimaksud Sholeh berupa praproposal, prastudi kelayakan (feasibility study), dan seterusnya yang dilakukan secara intensif selama setahun terakhir.

“PDAM Sragen kemungkinan bisa menggunakan air WKO dengan kapasitas 150 liter-200 liter per detik. Kami masih menunggu hasi evaluasi SIPA tersebut. Setelah itu, kami masih menyiapkan amdal [analisis mengenai dampak lingkungan] dan seterusnya. Air WKO menjadi sumber air alternatif. Kemungkinan pengelolaan air WKO bakal terealisasi 2016-2017,” kata Sholeh.

Sholeh menyebut kebutuhan anggaran untuk membangun infrastruktur pengolahan air WKO mencapai Rp80 miliar. Kebutuhan dana itu, kata dia, tidak mungkin ditutup dengan APBD Sragen tetapi akan dimintakan bantuan ke APBN dan dibantu dengan dana di PDAM Sragen sendiri. Nilai Rp80 miliar itu didasarkan pada hasil FS.

Advertisement

Sholeh menyebut persediaan sumber air baku PDAM hanya mengandalkan sumur dalam 90% dan sisanya 10% mengambil dari sumber air Gumeng, Karanganyar. “Kami memiliki 33 sumur dalam yang menyebar di 16 kecamatan. Pada tahun ini kami akan menambah satu sumur dalam di wilayah Mondokan,” katanya.

Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman menyatakan pengambilan air WKO sebagai solusi alternatif untuk mengatasi kesulitan air saat kemarau itu membutuhkan waktu lama. Upaya itu yang akan dilakukan Bupati di masa depan. Bupati mengatakan PDAM bersama konsultan dari Belanda sudah menjajaki peluang itu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif