Soloraya
Rabu, 5 Agustus 2015 - 01:40 WIB

KESEHATAN ANAK : Duh, Ratusan Anak Balita di Jebres Alami Gizi Kurang

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi mahasiswa Stikes Alma Ata, Minggu (8/2/2015). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Kesehatan Anak, faktor ekonomi jadi penyebab anak alami gizi kurang

Solopos.com, SOLO–Ratusan anak bawah lima tahun (balita) di Kecamatan Jebres masih mengalami gizi kurang hingga Juli 2015.

Advertisement

Kepala UPTD Puskesmas Ngoresan, Jebres, Tutik Asmi, mengatakan di Kelurahan Jebres tercatat ada sebanyak 63 anak balita yang mengalami gizi kurang selama 2015. Kasus anak balita gizi kurang ini tersebar di seluruh RW di Kelurahan Jebres.

Dia juga mengatakan 63 anak tersebut saat ini mendapat perhatian intensif dari petugas Puskesmas. Selain itu, mereka juga diberikan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk memperbaiki asupan gizi anak.

“Jumlah kasus anak balita gizi kurang pada tahun lalu sebanyak 70 orang, dengan begitu jika dibandingkan dengan tahun lalu berarti masih banyak tahun lalu,” kata dia saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Rabu (5/8/2015).

Advertisement

Menurut dia, kasus gizi kurang di Solo memang sulit dihilangkan. Tahun ini Pemkot menetapkan target jumlah kasus anak balita gizi maksimal 5% dari total anak balita yang ada. Di Kelurahan Jebres jumlah anak balita sebanyak 1.997 orang, sehingga saat ini jumlah kasus yang terjadi pada tahun ini masih di bawah target maksimal Pemkot.

“Kalau hilang 100% memang sulit, tetapi kami tetap akan terus melakukan berbagai upaya upaya untuk menekan adanya kasus ini,” terang dia.

Dia juga menjelaskan faktor penyebab anak gizi kurang itu bermacam-macam, seperti faktor ekonomi, asupan gizi kurang, penyakit kronis, alergi makanan, dan penyebab lain. Menurut dia, anak penderita gizi kurang bisa mengalami berbagai hal seperti perkembangan otak kurang optimal, daya tahan tubuh menurun, dan mudah terserang penyakit.

Advertisement

Kepala UPTD Puskesmas Pucangsawit, Bintang Setia Nusantara, mengatakan anak balita gizi kurang di Kelurahan Jagalan, Kelurahan Pucangsawit, dan Kelurahan Sewu pada tahun ini sebanyak 70 orang. Saat ini 70 anak tersebut masih mendapatkan PMT dari Puskesmas.

“Anggaran PMT untuk anak gizi kurang ini senilai Rp55 juta, mereka mendapat asupan tambahan untuk mengembalikan kondisi tubuh secara ideal,” kata dia.

Menurut Bintang, faktor ekonomi dan rendahnya pendidikan menjadi salah satu penyebab masih banyaknya kasus anak gizi kurang tersebut. “Padahal untuk mendapatkan asupan makanan yang bergizi tidak harus mahal, tinggal bagaimana orang tua bisa membuat makanan bergizi dari bahan yang murah,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif