Jogja
Rabu, 5 Agustus 2015 - 21:20 WIB

KEKERINGAN KULONPROGO : Demi Mendapat Air Bersih, Warga Rela Patungan Beli Pompa Air

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pompa air warga Jonggrangan Kulonprogo. (Harian Jogja-Holy Kartika N.S)

Kekeringan Kulonprogo dialami warga di Pegunungan Menoreh, mereka rela patungan demi mendapatkan air bersih

Harianjogja.com, KULONPROGO – Kekeringan sudah menjadi bencana musiman bagi warga yang tinggal di Pegunungan Menoreh. Guna mengantisipasi kekeringan, warga Dusun Jonggrangan, Desa Jatimulyo patungan membuat pompa air.

Advertisement

Demi bisa tetap memperoleh air bersih untuk kehidupan sehari-hari, warga di desa tersebut secara swadaya membangun pompa air. Pembangunan pompa tersebut dikoordinir warga yang tergabung dalam Kelompok Pengelolaan Air Bersih Tirta Kencana Jonggrangan.

Ketua Kelompok Pengelola Air Bersih Tirta Kencana Jonggrangan Muhjaidi, 55, mengatakan, potensi sumber air di perbukitan masih terbilang cukup melimpah. Diakui Muhjaidi, kesulitan terbesar warga adalah dalam mengakses air bersih. Pasalnya, keberadaan sumber air berada di lokasi yang sulit dijangkau.

Advertisement

Ketua Kelompok Pengelola Air Bersih Tirta Kencana Jonggrangan Muhjaidi, 55, mengatakan, potensi sumber air di perbukitan masih terbilang cukup melimpah. Diakui Muhjaidi, kesulitan terbesar warga adalah dalam mengakses air bersih. Pasalnya, keberadaan sumber air berada di lokasi yang sulit dijangkau.

“Meskipun kemarau, air sebenarnya banyak. Cuma sulit diperoleh karena kondisi medan sangat terjal. Apalagi kami berada di ketinggian 700 mdpl,” ujar Muhjaidi, Selasa (4/8/2015).

Agar tetap dapat menikmati air bersih untuk keperluan sehari-hari, warga bersama kelompok tersebut gotong royong membuat pompa bertenaga air. Pompa memanfaatkan tenaga kinetik dari air untuk mengangkat air, sehingga dapat dimanfaatkan warga.

Advertisement

Lebih lanjut Muhjaidi mengungkapkan, ide pembuatan pompa tersebut berdasarkan kesuksesan sejumlah daerah dalam mengaplikasikan pompa tersebut untuk mengalirkan air tanah. Potensi air tanah di wilayah tersebut masih melimpah, sehingga melalui pompa tersebut diharapkan persoalan kekeringan tidak lagi dialami warga desa ini.

“Kami saat ini masih dalam penyempurnaan alat [pompa]. Pompa ini diletakkan di perbukitan Jonggrangan,” imbuh Muhjaidi.

Muhjaidi menambahkan, dengan menggunakan pompa hidram ini warga tidak lagi kesulitan air. Bahkan, air pegunungan ini dapat dimanfaatkan setidaknya oleh 150 keluarga di desa tersebut.

Advertisement

“Jika alat ini dapat bekerja maksimal, maka harapan kami kebutuhan air bersih selama musim kemarau dapat tercukupi,” jelas Muhjaidi.

Untuk merakit pompa, warga setempat rela patungan. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat pompa tersebut, setidaknya mencapai Rp3,5 juta.

Menurut Ngaswei, 60, warga setempat, pompa telah membantu warga dalam mencukupi kebutuhan air bersih. Pasalnya, selama ini warga harus mengambil air dari sumber air yang berjarak kurang lebih dua kilometer.

Advertisement

“Terbantu sekali dengan adanya alat ini. Tidak perlu jauh-jauh lagi cari air bersih,” ungkap Ngaswei.

Advertisement
Kata Kunci : Kekeringan Kulonprogo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif