News
Selasa, 4 Agustus 2015 - 12:45 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Ancaman Kekeringan hingga Pelajar Ditangkap Gara-Gara Tawuran

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 4 Agustus 2015

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Aparat Polsek Boyolali Kota menangkap dua remaja, satu di antaranya pelajar, yang diduga terlibat tawuran antarpelajar di depan SMK Karya Nugraha, Senin (3/8/2015) sore.

Advertisement

Laporan ini menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (4/8/2015).

Kabar lain, Pemkab mengkaji empat lokasi sumur dalam di Pracimantoro yang berpotensi menyuplai air bersih bagi masyarakat di daerah yang mengalami kekeringan.

Simak rangkuman berita utama halaman Soloray Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa, 4 Agustus 2015;

Advertisement

ORIENTASI MAHASISWA BARU: Melanggengkan Tradisi demi Presisi

Hanputro Widyono Senin (3/8), para mahasiswa baru yang tengah menjalani masa pengenalan program studi (PPS) Politeknik Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI), Solo menuruni tangga menuju kantin kejujuran. Saat itu waktunya istirahat.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

PERKELAHIAN PELAJAR: Tawuran, Remaja Ditangkap

Advertisement

Aparat Polsek Boyolali Kota menangkap dua remaja, satu di antaranya pelajar, yang diduga terlibat tawuran antarpelajar di depan SMK Karya Nugraha, Senin (3/8) sore.

Keduanya ditangkap setelah kedapatan memukul dan melukai satpam SMK Karya Nugraha, Agus Baktiono, saat tawuran berlangsung. Kedua remaja itu adalah Faringga Putra, 17, siswa SMA Bhineka Karya 3 Teras, Boyolali, dan seorang remaja pengangguran asal Sri Mulyo, Karanggeneng, Boyolali Kota, Nur Husein, 20.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

KASUS PEMBAKARAN MERTUA: Pelaku Terancam Dipenjara Seumur Hidup

Advertisement

Kartijo, 53, terdakwa dalam kasus pembakaran terhadap mertuanya sendiri di Kampung Jetis, Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, terancam hukuman penjara seumur hidup.

Kartijo dijerat dengan pasal 187 ayat (3) KUHP tentang pembakaran yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain. Kasat Reskrim Polresta Solo, Kompol Danu Pamungkas Totok, mengungkapkan dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) polisi menemukan barang bukti berupa empat tongkat yang ujungnya sudah dililit kain dan botol bekas bensin. Barang bukti tersebut diduga digunakan Kartijo untuk membakar korban. “Semua sudah mengarah jika Kartijo sengaja membakar korban,” kata Danu saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (3/8).

Kartijo ditangkap polisi Sabtu (1/8) setelah keluarga korban memberitahukan keberadaannya. Danu mengatakan Kartijo saat ini masih dirawat di Klinik Kedokteran Kepolisian (Dokpol). Dia dirawat karena sebelumnya menenggak lima botol racun tikus di Pantai Parangtritis, DIY, yang membuatnya pingsan. “Tersangka saat itu diantar oleh warga sekitar [Pantai Parangtritis] ke Solo. Sekarang masih dirawat di Klinik Dokpol. Kami juga belum bisa memeriksa pelaku karena kondisinya masih lemah,” kata Danu.

Sementara itu, Kanit I Satreskrim Polresta Solo, AKP Harno, mengatakan tersangka sempat mengaku menyesal telah membakar mertuanya sendiri.

Advertisement

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

BENCANA KEKERINGAN: Pemkab Kaji Empat Lokasi Sumur Dalam

Pemkab mengkaji empat lokasi sumur dalam di Pracimantoro yang berpotensi menyuplai air bersih bagi masyarakat di daerah yang mengalami kekeringan.

Kepala Bidang Geologi Air Tanah dan Energi Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral (DPESDM) Wonogiri, Patrem Joko Priyono, mengatakan empat lokasi tersebut adalah Trukan, Sedayu, Suci, dan Banaran. ”Belum diketahui seperti apa kualitas air maupun jumlahnya.

Tapi berdasarkan hasil penyelidikan sementara, di lokasi tersebut ada airnya meskipun berada di kedalaman lebih dari 100 meter,” kata dia saat ditemui Espos di kantornya, Senin.

Menurutnya, program pengadaan air bersih tersebut diupayakan selesai tahun ini. ”Untuk kegiatannya belum dimulai, baru mau dilelangkan,” imbuh dia.

Advertisement

Selain di Pracimantoro, rencana pembuatan sumur dalam juga akan dilakukan di wilayah lain yang mengalami krisis air. Total tahun ini ada 15 sumur dalam yang akan dikerjakan. Lokasinya tersebar di Giriwoyo, Selogiri, Baturetno, Jatiroto, Jatisrono dan Pracimantoro. Total anggaran yang disediakan sekitar Rp6 miliar. Anggaran tersebut merupakan bantuan anggaran provinsi. “Khusus untuk Pracimantoro ada Rp1,5 miliar,” jelas dia.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif