News
Selasa, 4 Agustus 2015 - 13:20 WIB

PENEMBAKAN SLEMAN : Warga Berbah Ditembak Maling

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penembakan (JIBI/Solopos/Antara)

Penembakan Sleman terjadi saat pencuri beraksi. Korban adalah orang yang hendak menangkap pencuri

Harianjogja.com, SLEMAN – Wawan Kustiyono, 27, warga RT 01 RW 23 Dusun Kuncen, Tegaltirto, Berbah, Sleman terkena dua kali tembakan di bagian perutnya saat membantu menangkap pencuri, Minggu (2/8/2015). Pencuri beraksi di rumah tetangganya menggunakan senjata yang diduga rakitan.

Advertisement

Peristiwa berawal saat Aditya Pandu Murti, 27, memergoki pencuri yang akan membobol rumahnya. Pandu berusaha mengejar pelaku, dengan dibantu korban yang kebetulan rumahnya berdekatan. Tetapi pelaku lain dari kawanan itu menembakkan senjata ke arah korban.

Aditya menceritakan ia melihat orang yang akan membobol rumahnya dengan mengintip melalui jendela depan rumah, sekitar pukul 02.30 WIB. Tak hanya itu, pelaku sempat membawa galah kayu untuk memukul lampu teras rumah agar mati. Ketika melihat tindakan itu, ia berteriak maling dan berusaha mengejar keluar rumah. Ciri-ciri pelaku yang diingatnya yaitu berbadan kurus mengenakan cadar, celana dan jaket jeans.

“Waktu itu saya belum tidur karena baru saja pulang ronda,” ujar Aditya saat ditemui di rumahnya Dusun Kuncen, Senin (3/8/2015).

Advertisement

Diketahui oleh si empunya rumah, pelaku berlari ke area kebun depan rumah tersebut dengan melompat pagar. Pelaku yang dikejar bahkan sudah ditunggu pelaku lain yang berada di atas motor tengah bersiap melarikan diri. Dengan demikian ada dua pelaku yang akan membobol, satu orang berusaha masuk ke rumah dan satunya menunggu di atas motor.

Belum ada tetangga yang membantu, Aditya tetap mengejar hingga mendekati pelaku yang membawa motor Vario putih. Berjarak sekitar dua meter, ia ditodong senjata sejenis pistol oleh pelaku yang berada di atas motor. Ia pun refleks menjatuhkan diri ke tanah. Ketika itu, tiga kali tembakan dimuntahkan ke arahnya, namun tidak tepat sasaran. Adit tak mampu mengenali ciri-ciri pelaku yang menunggu di motor karena kondisi gelap.
“Memakai helm full, saya tahu dia bawa senjata itu saja dari lampu belakang motornya saat menyala,” kata dia.

Beberapa detik kemudian, datanglah korban Wawan dengan maksud membantu menangkap pelaku. Menurut Adit, awalnya ia mengira Wawan adalah pelaku lain lantaran kondisi gelap. Karena itu Adit tidak berfikir untuk mengingatkan Wawan bahwa pelaku membawa senjata. Pelaku yang ada di atas motor juga mengeluarkan tembakan dua kali ke arah Wawan hingga mengenai bagian perut sebelah kiri dan kanan hingga terjatuh. Saat itulah Adit baru sadar jika yang datang membantu adalah Wawan.

Advertisement

“Bunyi tembakan tidak keras, akhirnya saya mengutamakan menolong yang jatuh terkena tembakan. Pelaku kabur ke arah barat,” urainya.

Wawan menambahkan, saat kejadian ia tidak mengetahui jika pelaku membawa senjata. Peluru yang diduga gotri mengenai dua titik di bagian perutnya sampai menjebol kaos. Beruntung luka yang diderita tak terlalu dalam sehingga peluru tidak tertinggal di dalam tubuhnya. Warga lalu membawanya ke RS Panti Rini Kalasan. Karena darah mengucur deras kemudian dirujuk ke RSUP Sardjito. Setelah menjalani perawatan beberapa jam, Wawan diperbolehkan pulang oleh petugas medis.

“Kondisi gelap, letak rumah juga paling ujung jadi belum banyak warga yang berdatangan. Saya begitu dengar ada teriak maling-maling, saya keluar tanpa pakai sandal,” ujar Wawan.

Petugas kepolisian juga sempat datang ke tempat kejadian perkara. Berdasarkan penuturan sejumlah warga, kawasan sekitar lokasi kejadian memang kerap terjadi pencurian. Ada dugaan yang beraksi di rumah Aditya itu sebelumnya telah melakukan surve lebih dahulu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif