Jogja
Selasa, 4 Agustus 2015 - 07:20 WIB

NASIB TKI : Peminat di Bantul Meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Buku 99 Tips Menjadi TKI Sukses (Dok/JIBI/Solopos)

Nasib TKI masih saja ada yang berangkat tanpa dokumen legal.

Harianjogja.com, BANTUL-Pencari kerja ke luar negeri di Bantul meningkat dibanding tahun lalu. Jika sepanjang 2014 lalu, jumlah pencari kerja ke luar negeri mencapai 270 orang, hingga bulan Juli 2015 ini saja, jumlah pencari kerja ke luar negeri sudah mencapai 162 orang.

Advertisement

Diperkirakan, angka itu terus bertambah mengingat banyaknya lowongan pekerjaan di perusahaan-perusahaan luar negeri. Selain itu, kian ketatnya persaingan dunia kerja lokal juga disinyaliir menjadi alasan meningkatnya jumlah pencari kerja itu.

Salah satu staf Pengantar Kerja khusus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul Budi Wantoro mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, wanita mendominasi daftar pekerja yang ke luar negeri tersebut. Diperkirakannya, kebanyakan dari mereka tergiur untuk bekerja di luar negeri lantaran tergiur ajakan rekannya yang sudah lebih dulu berada di luar negeri.

“Tapi mereka juga mempertimbangkan jenis pekerjaan yang akan mereka kerjakan,” katanya saat ditemui di kantor Disnakertrans Bantul, Senin (3/8/2015) pagi.

Advertisement

Sementara terkait dengan negara tujuan, Malaysia diakuinya tetap menjadi tujuan idola. Selebihnya beberapa TKI memilih negara-negara lain, seperti Taiwan, Hong Kong, bahkan Nepal. Itulah sebabnya, ia berpendapat, meningkatnya jumlah pencari kerja ke luar negeri ini disebabkan oleh ajakan dari rekan dan keluarga mereka. “Dan kebanyakan keluarga mereka itu beruntung mendapatkan tempat kerja yang bagus di Malaysia,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Disnakertrans Bantul Susanto mengakui, ia sebenarnya lebih senang jika para pekerja usia produktif itu memilih lapangan pekerjaan di dalam negeri. Pasalnya, para pekerja tersebut dinilainya memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan aturan perusahaan di luar negeri. “Saat beradaptasi inilah yang tak jarang memunculkan persoalan antara pekerja dengan pihak perusahaan,” ucapnya.

Selain itu, ia juga menyayangkan masih adanya beberapa masyarakat yang nekat bekerja di luar negeri tanpa disertai dokumen yang legal. Diakuinya, hal itu justru akan merugikan tenaga kerja itu sendiri.

Advertisement

Terbukti, dalam tiga bulan terakhir, setidaknya terjadi dua kasus meninggalnya dua TKI asal Bantul yang bekerja di luar negeri. Di luar kasus itu sendiri, persoalan lain yang kemudian muncul adalah sulitnya membawa pulang jenazah dari TKI yang bersangkutan. “Karena tidak ada dokumen resmi, pemulangan jenazah itu menjadi sulit dilakukan. Kalau sudah begini siapa yang rugi,” katanya.

Selain itu, penggunaan VISA kunjungan yang kerap dilakukan oleh pekerja ilegal itu pun sebenarnya juga merugikan pekerja itu sendiri. Pasalnya, selain harus masa berlaku yang jauh lebih pendek, yakni hanya 6 bulan, pekerja itu pun tak mendapatkan asuransi yang nantinya bisa diklaimkan di Indonesia. Hal serupa juga terjadi bagi pekerja yang memilih memperpanjang masa berlaku VISA kerjanyadi negara lain.

“Karena asuransi itu pada dasarnya hanya berlaku dan bisa dipakai jika pengurusannya dilakukan di Indonesia,” katanya

Advertisement
Kata Kunci : NASIB TKI Pemkab Bantul
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif