Soloraya
Selasa, 4 Agustus 2015 - 02:10 WIB

KEKERINGAN SUKOHARJO : 125 Keluarga di Watubonang Sulit Dapat Air Bersih

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Kekeringan Sukoharjo melanda Desa Watubonang. Sebanyak 125 keluarga kesulitan mendapatkan air bersih.

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebanyak 125 keluarga di Desa Watubonang, Kecamatan Tawangsari, kesulitan mendapatkan air bersih. Mereka mengandalkan bantuan air bersih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (3/8/2015), ratusan keluarga itu mulai kesulitan mendapatkan air bersih sejak dua pekan lalu. Selama ini, mereka mengambil air bersih di sumber air wilayah itu.

Volume air di sumber tersebut menyusut drastis selama musim kemarau. Kondisi ini diperparah dengan kondisi geografis di wilayah Sukoharjo bagian selatan termasuk Tawangsari yang cukup gersang.

Advertisement

Volume air di sumber tersebut menyusut drastis selama musim kemarau. Kondisi ini diperparah dengan kondisi geografis di wilayah Sukoharjo bagian selatan termasuk Tawangsari yang cukup gersang.

Warga telah mengajukan permohonan pengiriman bantuan air bersih ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo. Permohonan tersebut langsung direspons instansi terkait dengan mengirim bantuan air bersih lewat PDAM Tirta Makmur Sukoharjo.

Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan BPBD Sukoharjo, Margono, telah berkoordinasi dengan PDAM Tirta Makmur terkait pengiriman bantuan air bersih ke Desa Watubonang. Pengiriman bantuan air telah dilakukan tiga kali sejak pekan lalu.

Advertisement

Dia telah mengecek langsung beberapa sumber air di Desa Watubonang. Sumber air itu telah mengering sejak dua pekan lalu. Padahal, sumber air itu menjadi andalan utama warga setempat dalam memenuhi kebutuhan air bersih saban hari.

Selama ini, baru satu wilayah yang mengajukan permohonan bantuan air bersih. Namun, tak menutup kemungkinan ada permohonan bantuan air bersih dari daerah lainnya.

“Tergantung apakah musim kemarau lebih panjang dibanding tahun lalu atau tidak. Bisa jadi ada permohonan bantuan air bersih lainnya,” papar dia.

Advertisement

Margono menjelaskan wilayah Sukoharjo bagian selatan memang rawan krisis air bersih selama kemarau. Selama ini, warga mengandalkan sumber air baik di wilayah Sukoharjo maupun Kecamatan Selogiri, Wonogiri.

Seorang warga Desa Watubonang, Alex, mengatakan warga setempat berencana membuat sumur dalam untuk mengatasi bencana kekeringan yang melanda setiap tahun. Dengan begitu, warga berharap tak lagi kebingungan mendapatkan air bersih saat musim kemarau.

“Sekarang baru mencari lokasi sumber air. Untuk sementara mengandalkan pengiriman bantuan air bersih dahulu,” kata dia kepada Solopos.com, Senin.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif