Soloraya
Selasa, 4 Agustus 2015 - 10:30 WIB

KEKERINGAN SRAGEN : 57 Dusun Kekeringan, Sragen Minta Tambahan Anggaran ke BNPB

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyaluran air bersih. (Burhan Aris N./JIBI/Solopos)

Kekeringan Sragen melanda 57 dusun yang tersebar di 14 desa di 4 kecamatan.

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mengalokasikan anggaran senilai Rp75 juta untuk kegiatan penyaluran air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan.

Advertisement

Dana tersebut diperkirakan kurang mengingat Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau bakal berlangsung hingga November.

“Tahun lalu kegiatan penyaluran air bersih sudah cukup meski hanya dianggarkan Rp50 juta. Tahun ini ada prediksi kemarau panjang berlangsung hingga November. Kemungkinan anggaran itu masih kurang,” kata Kasi Bansos Korban Bencana Alam Dinas Sosial (Dinsos) Sragen, Budi Paryono, Senin (3/8/2015).

Berdasar data yang dihimpun dari Kantor Dinsos Sragen, terdapat 57 dusun yang dilanda kekeringan di Bumi Sukowati. Ke-57 dusun itu tersebar di 14 desa di empat kecamatan. Ke-14 desa itu meliputi Gilirejo Baru, Brojol dan Bogor (Kecamatan Miri), Ngrombo, Dukuh, Jekawal, Katelan dan Galeh (Kecamatan Tangen), Banyuurip, Jenar, Ngepringan dan Dawung (Kecamatan Jenar), Tempelrejo dan Kedawung (Kecamatan Mondokan).

Advertisement

Anggaran senilai Rp75 juta itu bakal digunakan untuk membeli air bersih sebanyak 300 tangki. Satu tangki dianggarkan senilai Rp250.000.

“Kami akan mengusulkan penambahan anggaran melalui APBD Perubahan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] Sragen untuk mencari solusi atas masalah ini,” jelas Budi.

Ditemui di kantornya, Kepala Pelaksana Harian BPBD Sragen, Heru Wahyudi, mengaku sudah mengusulkan anggaran senilai Rp98,2 juta kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk kegiatan penyaluran bantuan air bersih.

Advertisement

“RAB [rencana anggaran belanja] sudah kami buat. RAB sudah kami kirim ke BNPB. Mudah-mudahan anggaran itu bisa segera cair supaya kegiatan penyaluran air bersih tetap berlangsung,” terang Heru.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif