Jateng
Selasa, 4 Agustus 2015 - 01:50 WIB

KEKERINGAN JAWA TENGAH : 6.578 Hektare Lahan Pertanian Padi di Jateng Puso

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanaman padi puso akibat kekeringan. (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Kekeringan Jawa Tengah mengakibatkan ribuan hektare tanaman padi menjadi puso.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah (Jateng) menyebutkan sekitar 6.578 hektare lahan pertanian padi mengalami puso akibat bencana kekeringan.

Advertisement

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Jateng Suryo Banendro mengungkapkan akibat lahan puso tersebut diperkirakan mengakibatkan kerugian senilai Rp175 miliar.

“Perhitungan kami potensi kerugian yang diderita petani Jateng akibat gagal panen karena sawahnya puso mencapai Rp175 miliar,” katanya kepada wartawan di Semarang, Senin (3/8/2015).

Advertisement

“Perhitungan kami potensi kerugian yang diderita petani Jateng akibat gagal panen karena sawahnya puso mencapai Rp175 miliar,” katanya kepada wartawan di Semarang, Senin (3/8/2015).

Luas lahan pertanian yang terkena puso, lanjut dia sebenarnya masih kecil yakni sebesar 0,4% dari total luas lahan pertanian di Jateng sekitar 1,77 juta hektare.

Lahan pertanian yang terkena puso antara lain di wilayah Boyolali, Banyumas, Grobogan, Rembang, Blora, Pati, Klaten, Purbalingga, dan Karanganyar.

Advertisement

Bagi petani yang lahannya mengalami puso, sambung dia, bisa mengajukan bantuan benih padi kepada pemerintah melalui program benih cadangan nasional.

“Pemerintah masih punya cadangan benih padi. Silahkan petani mengajukan permintaan bantuan,” katanya.

Suryo menambahkan untuk mengatasi agar lahan pertanian terkena puso tidak meluas telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jateng untuk melakukan penyedotan air dari sungai-sungai yang debit airnya masih banyak.

Advertisement

”Sungai yang debit airnya masih banyak langsung kami lakukan penyedotan dialirkan ke sawah-sawah sekitar,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Jateng Witono mengatakan adanya lahan pertanian di beberapa daerah yang terkena puso tidak akan menganggu ketersediaan pangan beras.

Menurut dia, stok beras yang ada masih sebanyak 1.977.654 ton yang diperkirakan mampu untuk mencukupi kebutuhan pangan warga Jateng selama delapan bulan ke depan.

Advertisement

”Kebutuhan beras masyarakat di Jateng setiap bulannya rata-rata sekitar 242.200 ton sehingga stok beras yang ada masih dapat memenuhi kebutuhan delapan bulan ke depan,” ungkap dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif