Jateng
Selasa, 4 Agustus 2015 - 06:50 WIB

KEBUTUHAN BAHAN PANGAN : Produksi Cabai Besar di Jateng Naik 15,69 Persen

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang cabai (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kebutuhan bahan pangan khususnya cabai merah dijamin aman karena produksinya melimpah.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Produksi cabai besar wilayah Jawa Tengah di tahun 2014 meningkat 15,69 persen dibandingkan pada tahun 2013, kata Kepala Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Totok Tavirijanto.

Advertisement

“Produksi cabai besar di sepanjang tahun 2014 mencapai 167.790 ton, dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi kenaikan produksi sebesar 22.760 ton,” katanya di Semarang, Senin (3/8/2015).

Menurutnya, kenaikan tersebut disebabkan oleh kenaikan produktivitas sebesar 0,28 ton/hektar atau setara dengan 4,45 persen dan peningkatan luas panen sebesar 2,46 ribu hektar atau setara dengan 10,76 persen.

Berdasarkan data, kenaikan produksi cabai besar pada tahun 2014 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Temanggung dan Rembang, masing-masing sebesar 10.410 ton dan 7.180 ton.

Advertisement

Meski demikian, ada beberapa daerah yang mengalami penurunan produksi. Untuk penurunan relatif besar terjadi di Kabupaten Blora sebesar 2,72 ribu ton dan Kabupaten Banjarnegara sebesar 2,47 ribu ton.

Sementara itu, jenis cabai lain yaitu cabai rawit juga mengalami kenaikan sebesar 26,47 persen. Pada tahun 2014 produksi cabai rawit segar dengan tangkai sebesar 107,95 ribu ton, ada kenaikan sebesar 22,59 ribu ton.

“Kenaikan ini juga disebabkan oleh kenaikan luas panen sebesar 4 ribu hektar atau setara dengan 24,74 persen dan produktivitas sebesar 0,07 ton/hektar atau setara dengan 1,38 persen,” katanya.

Advertisement

Menurutnya, untuk produksi cabai rawit terbesar di Jawa Tengah ada di tujuh kabupaten yaitu dengan kontribusi 79,57 persen, sedangkan 28 kabupaten/kota yang lain hanya berkontribusi sebesar 20,43 persen.

Berdasarkan kuantitasnya, untuk tujuh kabupaten yang terdiri dari Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Rembang, Temanggung, dan Brebes mampu menghasilkan cabai rawit hingga 85.000 ton, sedangkan 28 kabupaten/kota yang lain hanya mampu menghasilkan cabai rawit 22.050 ton.

“Dari tujuh kabupaten tersebut, kenaikan produksi yang relatif besar terjadi di Kabupaten Banjarnegara dan Boyolali yang masing-masing sebesar 6.570 ton dan 5.490 ton,” katanya.

Meski demikian, ada pula beberapa daerah yang mengalami penurunan produksi di antaranya Kabupaten Kendal dan Brebes masing-masing sebesar 907,1 ton dan 882 ton.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif