Jogja
Senin, 3 Agustus 2015 - 21:20 WIB

WISATA KULONPROGO : Akses Jalan ke Objek Wisata akan Diperbaiki Tahun Sepan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rumah pohon dengan ketinggian sekitar sepuluh meter, menjadi spot foto yang paling diminati pengunjung yang datang ke wisata alam Kalibiru di Kecamatan Kokap. Foto diambil belum lama ini. (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S.)

Wisata Kulonprogo mendapatkan perhatian Pemerintah dengan alokasi dana untuk perbaikan jalan tahun depan

Harianjogja.com, KULONPROGO – Pariwisata di Kulonprogo yang kian meluas di kawasan pegunungan justru terganjal persoalan akses jalan. Melalui anggaran atau dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat, tahun depan infrastruktur tempat wisata di wilayah tersebut akan dibenahi.

Advertisement

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kulonprogo Gusdi Hartanto. Gusdi mengungkapkan, selain program Bedah Menoreh, perbaikan infrastruktur jalan juga terus diupayakan di wilayah-wilayah pegunungan.

“Nantinya pada 2016, DAK pusat yang dialokasikan sebesar Rp100 miliar per kabupaten. Bupati menginstruksikan paling tidak 70 persennya untuk perbaikan jalan di kawasan wisata tersebut,” ujar Gusdi saat dihubungi Harian Jogja, Minggu (2/8/2015).

Advertisement

“Nantinya pada 2016, DAK pusat yang dialokasikan sebesar Rp100 miliar per kabupaten. Bupati menginstruksikan paling tidak 70 persennya untuk perbaikan jalan di kawasan wisata tersebut,” ujar Gusdi saat dihubungi Harian Jogja, Minggu (2/8/2015).

Gusdi tak menampik, sejumlah ruas jalan terutama yang berada di kawasan-kawasan wisata masih belum layak untuk dilalui. Apalagi saat ini wisata-wisata baru mulai bermunculan dan sayangnya masih terkendala akses jalan. Dia mengungkapkan, sebagian besar jalan tersebut merupakan jalan desa.

Lebih lanjut Gusdi memaparkan, saat ini proyek Bedah Menoreh juga masih terus dilanjutkan. Proyek tersebut juga mengarah pada pengembangan infrastruktur kawasan pegunungan Menoreh agar pembangunan di kawasan tersebut dapat berkembang.

Advertisement

Diakui Gusdi, saat ini tempat-tempat wisata seperti Grojogan Sewu, Kalibiru hingga yang baru dibuka dan diresmikan yakni Puncak Dipowono belum memiliki akses jalan yang baik. Selain rusak dan berbatu, akses jalan masih sempit, sehingga perlu kewaspadaan saat akan melintasinya.

Namun, sebagian besar jalan yang rusak di titik-titik wisata baru adalah jalan desa. Gusdi memaparkan, pembangunan infrastruktur di titik-titik wisata baru merupakan program daerah.

“Tentunya untuk dapat dibenahi oleh pemda. Termasuk apakah nanti perlu peningkatan status jalan desa menjadi jalan kabupaten atau tidak,” imbuh Gusdi.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Kulonprogo Krissutanto menambahkan, tak hanya persoalan jalan yang menjadi kendalr bagi objek-objek wisata baru yang mulai berkembang.

Dia mengungkapkan, permasalahan parkir juga menjadi kendala. Pasalnya, selama ini objek-objek wisata baru sebagian besar berada di wilayah pegunungan yang memiliki akses jalan cukup terbatas.

“Kendaraan mobil pribadi banyak yang masuk, belum lagi sepeda motor. Lahan parkir baru memuat kendaraan itu, sementara pengunjungnya banyak yang datang menggunakan bus. Sehingga, lahan parkir dan jalan belum bisa menampung pengunjung semacam ini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif