Solopos hari ini melaporkan kekalahan Persis Solo hingga program sejuta rumah.
Solopos.com, SOLO – Laporan kekalahan Persis Solo di ajang Piala Polda Jateng hingga ulasan khusus program sejuta rumah menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini, Senin (3/8/2015).
Kabar lain, Dugaan politik uang (money politics) berembus dalam Muktamar Ke-33 Nahdlatul Ulama (NU). K.H. Salahuddin Wahid menduga ada pihak-pihak yang berupaya memengaruhi peserta muktamar (muktamirin) dengan politik uang.
Simak rangkuman berita utama Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin, 3 Agustus 2015;
PROGRAM SEJUTA RUMAH: Rumah Murah Hanya Jadi Angin Surga
Mayoritas pekerja di Soloraya belum bisa mengakses program satu juta rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Salah satu kendala adalah minimnya gaji mereka.
Program satu juta rumah murah bagaikan angin surga bagi warga miskin. Program ini mensyaratkan gaji pekerja sesuai upah minimum kabupaten/kota (UMK), uang muka 1% dan bunga fix 5%.
(Baca Juga: Bukan PNS, Tapi Penjual Tahu-Tempe
Harga Murah Itu Hanya dalam Brosur, Masalahnya, Lagi-Lagi Soal Birokrasi, 114.000 Rumah Murah akan Dibangun Tahun Ini)
PIALA POLDA JATENG: Tragedi Detik Terakhir di Jatidiri
Gelar juara turnamen Piala Polda Jateng 2015 yang sudah di depan mata Persis Solo lepas di masa injury time. Simak laporan wartawan Solopos, Insetyonoto, di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin, 3 Agustus 2015.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
(Baca Juga: Gagal Juara, Persis Salahkan Penalti di Menit Akhir, Penalti Menit 94, Persis Pulang dengan Tangan Hampa, Video Rusuh Suporter Saat Persis Vs PSIS)
ORMAS ISLAM: Politik Uang Berembus di Muktamar NU
Dugaan politik uang (money politics) berembus dalam Muktamar Ke-33 Nahdlatul Ulama (NU). K.H. Salahuddin Wahid menduga ada pihak-pihak yang berupaya memengaruhi peserta muktamar (muktamirin) dengan politik uang.
Calon Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU) yang biasa disapa Gus Sholah mengatakan iming-iming uang kepada peserta muktamar harus dihentikan karena merusak roh jihad di NU. ”Jauhi hal ini [money politics] karena banyak orang-orang yang datang mengiming-imingi. Berilah NU manfaat, jangan memanfaatkan NU untuk kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok.”
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
(Baca Juga: Pleno Sempat Deadlock, Gus Sholah Bantah Mundur, Inilah Isyarat Mbah Kholil Bangkalan kepada KH Hasyim Asy’ari)
KEBAKARAN PABRIK KIKY: 42 Jam, Api Belum Padam
Api yang membakar lima gudang PT Solo Murni, produsen buku tulis Kiky, di jalan Semarang-Solo, timur pertigaan Bangak, Banyudono, Boyolali, sejak Jumat (31/7) malam hingga Minggu (2/8) sore belum sepenuhnya padam.
Penyidikan polisi terkait penyebab kebakaran belum dapat dilakukan. Pantauan Espos di lokasi kejadian, Minggu sekitar pukul 15.00 WIB, mobil pemadam kebakaran tampak lalu-lalang. Dari sebelah utara kompleks pabrik, asap tebal masih sesekali membubung saat satu unit backhoe membongkar reruntuhan bangunan.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
(Baca Juga: Tanaman Petani Terpapar Abu Kebakaran Pabrik Kiky, Kebakaran Pabrik Buku Kiky Belum 100% Padam, Ini Penampakannya)