SOLOPOS.COM - Wali Kota Surabaya yang juga kader PDI Perjuangan Tri Rismaharini menyampaikan kuliah umum di hadapan para calon kepala daerah saat pembukaan Sekolah Partai bagi Calon Kepala Daerah PDI Perjuangan di Wisma Kinasih, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (21/7/2015). Dalam kuliah umumnya itu, Tri Rismaharini menyampaikan pengalamannya selama menjadi kepala daerah dalam memajukan Kota Surabaya. (JIBI/Solopos/Antara/Indrianto Eko Suwarso)
Pilkada serentak 2015 terancam ditunda di beberapa daerah karena hanya muncul satu calon.
Solopos.com, SURABAYA — Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, kembali maju dalam Pilkada Surabaya 2015 bersama wakilnya, Wisnu Sakti Buana, dan disebut-sebut pasangan calon terkuat. Spekulasi kemungkinan penundaan Pilkada Surabaya sirna dengan munculnya pasangan calon baru.
Saat ditanya komentarnya, Risma mengaku santai adanya pasangan calon wali kota lain yang diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN) dan Demokrat. “Ya enggak apa-apa [ada pesaing]. Memang aturannya begitu,” katanya, Senin (3/8/2015).
Tri Rismaharini juga mengaku tidak memiliki persiapan apapun dalam menghadapi proses Pilkada Surabaya. Menurutnya, terpilihnya Risma maupun calon pasangan lain merupakan kehendak Tuhan. “Persiapan apa? Enggak ada persiapan. Apa kata Gusti Allah saja,” kata Risma.
Diketahui, proses pendaftaran bakal calon Wali Kota Surabaya sempat mengalami perpanjangan lantaran hanya ada satu pasangan calon wali kota dan wakilnya, yakni Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana yang diusung PDIP. Perpanjangan pendaftaran tersebut berakhir pada Senin ini.
Bila tidak ada calon lain yang mendaftar, Pilkada Surabaya terancam ditunda sampai 2017. Sementara itu, calon lain yang siap melawan pasangan Risma-Wisnu yakni pasangan Dhimam Abror Djuraid-Haries Purwoko yang diusung oleh PAN dan Demokrat.