News
Senin, 3 Agustus 2015 - 21:00 WIB

KEBAKARAN BOYOLALI : Api Kebakaran Pabrik Kiky Masih Mengepul, Ini Kondisi Terakhir

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bara api sisa kebakaran Jumat (31/7/2015) masih menyala dari reruntuhan gudang pabrik Kiky, Senin (3/8/2015) sekitar pukul 18.45 WIB dari utara kompleks pabrik. (Kharisma Dhita/JIBI/Solopos)

Kebakaran Boyolali, tepatnya di kompleks pabrik buku Kiky (PT Solo Murni) masih belum sepenuhnya padam. Namun, karyawan kembali bekerja.

Solopos.com, BOYOLALI — Seluruh karyawan PT Solo Murni (Kiky) mulai masuk seperti biasa pada Senin (3/8/2015). Padahal di antara reruntuhan gudang, asap tebal masih sesekali mengepul.

Advertisement

Seorang karyawan bagian gudang PT Solo Murni, Faizal, 23, mengatakan dia dan rekan-rekannya tetap masuk setelah menerima pemberitahuan untuk tetap masuk dengan pengalihan tugas dari atasan pada Sabtu (3/8/2015) lalu. “Sabtu pagi kemarin sudah dikontak, diminta tetap masuk seperti biasa,” terang dia sebelum memasuki area pabrik, Senin pagi.

Pantauan Solopos.com di kompleks gudang, pada Senin pagi, asap dan bau gosong sudah tidak muncul sisi selatan. Namun dari sisi utara kompleks gudang, bau dan kepulan asap tipis masih tercium.

Karena sejumlah sudut bangunan gudang sulit dijangkau, hingga Senin petang, asap tebal dari bara api buku tulis Kiky (PT Solo Murni) yang terbakar pada Jumat (31/7/2015) malam lalu masih mengepul. Anggota pemadam kebakaran dari BPBD Boyolali, Jati, 26, mengatakan hingga Senin masih tersisa sebagian sudut yang memang sulit dijangkau.

Advertisement

“Tiga unit mobil damkar dan sekitar 30 orang personel masih disiagakan. Pokoknya faktor keamanan tetap kami utamakan. Pembongkaran bangunan pun tidak boleh serta-merta, memang harus pelan-pelan karena api bisa menyala kalau terkena angin,” kata dia saat dijumpai Solopos.com di luar bangunan pabrik Kiky, Senin.

Pemadaman bara dengan alat berat pun sengaja dilakukan dengan sangat hati-hati guna mencegah bara merembet dan menyala kembali saat terkena terpaan angin kencang. Seorang warga asal Dukuh Sidorejo, Ngasem, Karanganyar, yang rumahnya berbatasan dengan kawasan pabrik, Rajiman, 65, mengatakan masih terlihat nyala api yang terlihat dari depan rumahnya.

Dia mengharapkan sisa bara dapat segera padam. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen PT Solo Murni masih menolak untuk memberikan konfirmasi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif